Yamaha Pamerkan Teknologi PHEV di Motor, Suaranya Candu

Uzone.id - Di mobil teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) bukan lagi hal baru. Namun di sepeda motor, teknologi ini masih diriset agar bisa digunakan di dimensi yang lebih ringkas.
Kali ini, Yamaha menunjukkan taringnya dengan memamerkan teknologi PHEV di motor prototipe buatan mereka yang bentuknya sebuah naked bike atau bisa dibilang mirip dengan Master Torque (MT) Series.
Dilansir dari Rideapart, Yamaha merancang motor kompak yang didesain khusus untuk mempertimbangkan fungsionalitas sepeda motor besar. Merek Iwata, Jepang, ini pun menekankan 'kesenangan dalam fungsionalitas' pada prototipe ini.
Motor PHEV prototipe milik Yamaha menggambarkan tentang sistem hybrid yang digunakan, dimana motor bisa berjalan dengan mode elektrifikasi penuh yang bisa diandalkan saat macet ataupun di lingkungan perumahan untuk menghindari polusi.
Namun saat perjalanan yang lebih jauh, seperti ke luar kota, motor PHEV Yamaha bisa beralih ke mode mesin bensin untuk menghasilkan tenaga dan kesenangan yang masih diinginkan oleh pecinta sepeda motor.
Menariknya lagi, teknologi PHEV Yamaha bisa berjalan beriringan. Artinya mesin bensin bekerja bersamaan dengan penggerak listrik yang menghasilkan kesenangan yang lebih besar baik dari segi performa maupun suara.

Sayangnya secara detail teknis, Yamaha masih belum menyediakan seperti apa motor listrik, baterai, dan mesin bensin yang diandalkannya. Bahkan belum ada data yang dipublikasikan mengenai seberapa efisien penggunaan bahan bakar pada motor PHEV prototipe milik Yamaha ini.
Sebenarnya, Yamaha bukan pabrikan pertama yang mengembangkan motor hybrid di dunia. Kawasaki sudah terlebih dahulu mengembangkan Ninja 7 dan Z7 HEV mereka beberapa tahun belakangan ini.
Yamaha mengembangkan teknologi PHEV ini bukan tanpa alasan, menurut pabrikan Jepang itu motor besar bukan hanya sekedar alat transportasi, tetapi juga medium untuk bersenang-senang.
Inilah yang menjadi masalah bagi motor listrik berdimensi besar, rasa sunyi tanpa suara dan tanpa adanya getaran mesin menghilangkan rasa kesenangan saat mengendarainya.
Memang kendaraan listrik memberikan torsi instan yang sangat menyenangkan yang membuat pecinta kecepatan menjadi ketagihan. Namun jika Anda menginginkan perjalanan jauh, dengan kepadatan baterai saat ini tentu jarak tempuh masih menjadi masalah di kendaraan listrik.