Telco

XLSmart Siap Kembalikan Frekuensi 7,5 MHz, Paling Lambat 2026

Vina Insyani
XLSmart Siap Kembalikan Frekuensi 7,5 MHz, Paling Lambat 2026

Uzone.id — Pasca resmi beroperasi menjadi XLSmart pada Rabu, (16/04), pihak XL Axiata dan Smartfren sepakat untuk mengembalikan frekuensi 7,5 MHz di spektrum 900 MHz sesuai dengan permintaan Kementerian Komunikasi dan Digital.

Rencananya, pengembalian frekuensi 900 ini akan selesai paling lambat di akhir 2026 nanti, sesuai dengan kesepakatan antara Komdigi dan XLSmart.

“Sesuai dengan persetujuan yang diberikan oleh pemerintah, kami diminta untuk mengembalikan spektrum 900 MHz paling lambat pada bulan Desember 2026,” kata Direktur dan Chief Regulatory Officer XLSmart, Merza Fachys, dalam konferensi pers XLSmart, Kamis (17/04).

Merza melanjutkan, “Jadi ya, kita akan insya Allah penuhi apa yang digariskan oleh pemerintah tersebut. Mudah-mudahan sebelum itu bisa kita kembalikan.”



Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital sudah mewanti-wanti XLSmart untuk mengembalikan frekuensi 7,5 MHz di spektrum 900 Mhz setelah proses merger selesai dan resmi beroperasi. 

““Memang pada saat merger ini mereka harus mengembalikan itu. Di frekuensi 900 Mhz dengan pita lebar 7,5 MHz,” kata Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto beberapa waktu lalu.

Frekuensi yang dikembalikan adalah milik XL Axiata yang saat ini mengoperasikan 45 MHz yang berada di pita frekuensi 900 MHz, 1,8 GHz, dan 2,1 GHz. 

Sementara itu, Smartfren mengoperasikan 62 MHz yang berada di pita frekuensi 850 MHz dan 2,3 GHz. Jika ditotalkan, nantinya XLSmart akan memiliki total lebar pita sebesar 107 MHz.

Pengembalian frekuensi ini diharapkan Komdigi dilakukan setelah merger secara legal rampung dilaksanakan. Nantinya, Komdigi akan melelang atau refarming frekuensi yang dikembalikan sesuai dengan mekanisme yang ada.

“Di lelang lagi, biasa di refarming lagi. Itu kan mekanisme,” tambah Wayan.

XL Axiata dan Smartfren resmi beroperasi di bawah satu naungan yaitu XLSmart mulai Rabu, (16/04). Penggabungan dua perusahaan ini telah melalui berbagai proses hukum dan restu dari Kementerian Komdigi.



Dengan penggabungan ini, XLSmart kini memiliki pangsa pasar gabungan sebesar 25 persen dengan proyeksi pendapatan proforma Rp45,8 triliun. XLSmart juga memiliki basis pelanggan lebih dari 94,5 juta pasca merger tersebut.

Bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, pihak XLSmart pun mendapat beberapa mandat yang harus dilakukan pasca resmi tergabung dalam satu naungan.

“Pemerintah tidak hanya memberikan persetujuan tapi juga memberikan kewajiban atas komitmen-komitmen. Diantaranya adalah peningkatan kecepatan unduh hingga 16 persen pada tahun 2029, penambahan 8 ribu BTS baru yang dialokasikan di daerah-daerah,” kata Meutya Hafid, Menteri Komdigi dalam acara Konferensi Pers di kantor Komdigi, Kamis, (17/04).

Tak hanya itu, XLSmart juga diminta untuk melakukan peningkatan akses layanan digital di lebih dari 175 ribu sekolah, 8 ribu fasilitas layanan kesehatan dan 42 ribu kantor pemerintah di Indonesia.

Meutya menambahkan bahwa jumlah BTS yang dibangun ini diharapkan berbasis 5G nantinya.

“Jadi, sebagaimana yang kami sampaikan tadi. 8 ribu BTS baru ini kami harapkan berbasis 5G karena kita sudah memasuki era 5G,” tambah Meutya.