Warga yang Pakai eSIM Baru 5 Persen, Komdigi Imbau Segera Migrasi

Uzone.id — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi merilis aturan baru terkait eSIM (Embedded Subscriber Identity Model) melalui Permen Komdigi No. 7 Tahun 2025, Jumat, (11/04).
Dalam konferensi pers yang dilakukan di kawasan Gelora Bung Karno, Menteri Komdigi mendorong penerapan eSIM di masyarakat sekaligus melakukan pemutakhiran data pelanggan layanan seluler di Indonesia.
Saat ini, Kemenkomdigi mencatat baru ada kurang lebih 5 persen masyarakat yang sudah bermigrasi dan menggunakan eSIM. Dengan angka tersebut, Komdigi mendorong para operator seluler untuk melakukan sosialisasi dan kampanye bagi masyarakat untuk berpindah ke eSIM.
“Ini adalah langkah dan upaya pemerintah dalam menjaga ruang digital yang tetap aman, bersih dan bertanggung jawab. Jadi tadi saya tanyakan kepada masing-masing opsel, berapa banyak pelanggan yang sudah migrasi ke eSIM, kabarnya memang belum terlalu banyak,” kata Meutya dalam sambutannya, Jumat, (11/04).
Meutya melanjutkan, “Kita tahu bahwa belum semua ponsel di Indonesia bisa melakukan itu, tapi bagi yang sudah bisa HP-nya, kita dorong untuk melakukan migrasi ke eSIM.”
Selain melakukan sosialisasi, Kemkomdigi melalui Permen ini juga menyoroti adanya kendala terkait penggunaan kartu seluler di Indonesia yang rawan disalahgunakan.

“Kita tahu banyak sekali nomor, banyak aduan yang mengatakan bahwa NIK-nya digunakan oleh orang lain. Maka dengan pendaftaran eSIM ini, dengan dilengkapi teknologi biometrik ini bisa tereduksi dengan signifikan,” kata Meutya.
Tak hanya itu, penerapan eSIM juga dipercepat demi memudahkan pengguna dalam menggunakan perangkat IoT serta pendukung efisiensi industri telekomunikasi nasional.
“eSIM merupakan evolusi dari teknologi kartu SIM fisik yang kini telah terintegrasi secara digital ke dalam perangkat. Ini juga memudahkan pelaksanaan internet of things serta mendukung efisiensi industri telekomunikasi nasional,” tambahnya.
Imbauan soal penerapan eSIM ini juga untuk menjadi bagian dari rencana Komdigi untuk mengejar ketertinggalan adopsi eSIM di tengah jumlah perangkat berbasis eSIM yang sudah mencapai 3,4 miliar unit.
“Mudah-mudahan, ini bisa didukung oleh masyarakat karena hal ini adalah gerakan yang luas, pengguna ponsel kita tadi kan amat banyak. Jadi kita mohon didukung karena ini betul-betul sesuai juga masukan dari masyarakat untuk lebih mengamankan ekosistem seluler di tanah air.