Usia ke-60, Telkom Makin Konsisten Optimalkan ESG, Ini Langkahnya

Uzone.id — Memasuki usia
dekade ke-6, Telkom Indonesia secara konsisten dan aktif menerapkan prinsip
Environmental, Social, and Governance (ESG) mereka di lingkungan perusahaan
melalui berbagai inisiatif.
Bukan hanya sebagai tren, penerapan ESG ini diklaim menjadi
kerangka strategis perusahaan untuk menciptakan nilai jangka panjang, menjaga
kepercayaan publik, dan berkontribusi aktif pada agenda pembangunan nasional.
Telkom melihat bahwa kinerja ESG yang kuat di lingkungan perusahaan menjadi salah satu cara menarik minat investor sekaligus juga memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, dari tahun ke tahun, Telkom selalu menghadirkan ragam program dan inisiatif berdasarkan pada prinsip-prinsip ESG ini.
Semenjak tahun 2024 lalu, Telkom telah menghadirkan
inisiatif bertajuk ‘GoZero%: Sustainability Action by Telkom Indonesia’ yang
berlandaskan pada tiga pilar utama ESG.
Pada pilar Environmental, Telkom mengusung program
‘Save Our Planet’ untuk mitigasi perubahan iklim dan manajemen energi.
Salah satunya adalah pengelolaan air dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Lalu pada pilar Social, Telkom juga mengusung program
‘Empower Our People’ yang berfokus pada keberagaman, kesetaraan, dan
inklusivitas di lingkungan kerja, termasuk pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil
(UMK).
Lalu di pilar Governance, Telkom mengusung program ‘Elevate
Our Business’ yang berfokus pada kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,
praktik bisnis yang beretika, hingga keamanan siber dan perlindungan data
pribadi.
Program ESG Telkom juga tidak hanya berfokus pada lingkungan
namun juga pada pengembangan talenta digital. Saat ini, Telkom telah
menghadirkan beberapa program seperti program Digistar yang dirancang untuk
mengembangkan talenta muda yang berkualitas.
Tahun ini, perusahaan telah resmi membentuk Digistar Club
sebagai talent pool strategis untuk menghimpun mahasiswa di berbagai
universitas di Indonesia. Yang sudah resmi dibentuk adalah Digistar Club
Chapter UGM yang diresmikan pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Telkom juga secara aktif menyalurkan bantuan berupa instalasi sarana air bersih ke daerah-daerah yang membutuhkan. Terbaru, instalasi sarana air bersih ini disalurkan kepada perwakilan Desa Pengos, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dengan ragam program dan dukungan Telkom Indonesia terhadap
inisiatif yang berlandaskan ESG, sejumlah penghargaan dan pencapaian pun
berhasil diperoleh perusahaan.
Di tahun 2024 misalnya, Telkom memperoleh sejumlah
Sustainability Rating dari berbagai lembaga, seperti Sustainalytics dengan skor
risiko ESG sebesar 25,6 (Medium Risk), skor A dengan predikat “Baik” dari
lembaga rating MSCI, serta skor 91,23 dengan predikat “Sangat Baik” dari Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Telkom juga telah melakukan verifikasi emisi gas rumah kaca
(GRK), melakukan penambahan cakupan analisis risiko iklim meliputi wilayah
rawan bencana berdasarkan Indeks Risiko Bencana BNPB.
Perusahaan juga melakukan peningkatan pengelolaan limbah
kantor dan limbah teknologi seperti kabel fiber optic, penggunaan panel surya
pada sejumlah Base Transceiver Station (BTS), hingga penanaman mangrove dan
terumbu karang.
Di sisi sosial, Telkom terus meningkatkan keterlibatan
karyawan perempuan dan disabilitas, menghadirkan berbagai inisiatif untuk
pemberdayaan komunitas melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL).
Perusahaan juga aktif memberi bantuan dan dukungan
pengembangan usaha bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK), serta mewujudkan
inklusivitas digital dengan jaringan yang menjangkau lebih dari 98 persen
populasi di Indonesia.
Telkom beserta 13 anak perusahaannya juga telah
tersertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan, penerapan kebijakan
perlindungan data pribadi sebagai komitmen mereka untuk mematuhi regulasi yang
berlaku.
SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom
Ahmad Reza mengatakan di tengah tantangan global yang makin kompleks,
keberhasilan bisnis juga didorong oleh kemampuan perusahaan untuk mengelola dan
bertanggung jawab pada lingkungan sosial.
“ESG bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar untuk
membangun pertumbuhan yang berkelanjutan, memperkuat kepercayaan pemangku
kepentingan, dan memastikan keberlanjutan usaha di masa depan,” tuturnya.