Nama Felicia Putri Terseret Kasus Akseleran, Ini Kronologinya

Uzone.id – Nama Felicia Putri Tjiasaka lagi-lagi dirujak netizen. Kali ini, influencer yang kerap membagikan informasi seputar keuangan dan investasi tersebut diseret atas kasus gagal bayar platform Peer-to-Peer (P2P) lending Akseleran.
Namanya ikut dibawa karena pernah mempromosikan Akseleran pada laman sosial medianya. Dengan lebih dari 673 ribu pengikut Instagram dan 1,4 juta pengikut di TikTok, banyak yang mendesak Felicia untuk buka suara.
Melalui TikTok, Felicia kemudian mengunggah permintaan maaf. Ia juga menunjukkan bahwa ia bukan hanya mempromosikan, namun juga sempat menjadi lender di Akseleran di tahun 2020.
Namun, Felicia kemudian memutuskan untuk berhenti menjadi lender di tahun 2023. Dana yang diinvestasikannya juga sempat macet meski nilainya tidak besar karena ia menggunakan fitur auto lending.
Dalam videonya, Felicia mengatakan akan membantu para korban yang pinjamannya bermasalah di Akseleran. Ia meminta para korban untuk mengisi link lender-akseleran. Felicia mengungkapkan bahwa ia akan ikut bantu mengawal, koordinasi, dan follow up terkait kasus ini.
Bagi yang belum familiar, Akseleran merupakan fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia yang berdiri tahun 2017.
Akseleran dikenal sebagai penyedia akses pendanaan bagi UKM. Produk pinjaman yang ditawarkan Akseleran adalah invoice financing, PO financing, dan inventory financing.
Pada pertengahan tahun 2023, Akseleran juga sempat mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO). Targetnya, perseroan akan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023.
Sayangnya, rencana tersebut gagal dengan alasan bahwa kondisi pasar belum kondusif, serta mereka membutuhkan waktu lebih panjang untuk menjaring investor strategis yang tepat.
Saat ini, Akseleran tengah menjadi sorotan karena gagal bayar kepada pemberi dana (lender) yang jumlahnya capai ratusan miliar rupiah. Permasalahan ini terungkap setelah banyak lender yang mengeluhkan pembayaran macet di media sosial.
Salah satunya Anita Carolina yang merupakan salah satu korban investasi Akseleran. Awalnya, ia melakukan investasi karena percaya jika pendanaan dijamin asuransi 99 persen, namun ternyata dana miliknya tidak ter-cover.
Melalui TikTok, ia membeberkan bahwa ia hanya menerima pengembalian sekitar Rp300 ribu di bulan April, hanya sekitar 0,02 persen dari total dana yang disalurkan. Tingkat imbal hasil yang diterima juga jauh dari ekspektasi awal, hanya sekitar 6,97 persen per tahun.
Pada bagian caption, Anita ikut men-tag akun Cak Armuji yang merupakan wakil walikota Surabaya. Menurutnya, kasus gagal bayar ini akan mudah diselesaikan apabila “orang-orang di atas” saling membantu menyelesaikannya.