Automotive

Suzuki Siap Hadirkan SUV Baru dan Sejumlah Model Facelift di RI

Bagja Pratama
Suzuki Siap Hadirkan SUV Baru dan Sejumlah Model Facelift di RI

Uzone.id - Suzuki tidak akan diam saja menghadapi semakin maraknya segmen SUV di Tanah Air. Satu lagi model baru di segmen SUV akan diluncurkan di tahun ini.

Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, mengatakan pihaknya akan menggebrak pasar otomotif Indonesia tahun 2025. Suzuki telah menyiapkan mobil baru untuk pasar Indonesia.

"Di tahun 2025 kami akan sangat menggebrak market otomotif Indonesia dengan perencanaan produk-produk yang sesuai dengan selera dan market Indonesia," kata Harold.

Suzuki akan memulai peluncuran mobil baru di semester satu. Menurut Harold, mobil baru untuk pasar Indonesia tersebut akan sesuai dengan selera pasar Indonesia.

"Segmen apa, kita akan merencanakan di segmen SUV yang akan kita usung sebagai peluncuran produk 2025 ini," kata Harold.

Diduga, salah satu mobil baru yang akan meluncur di Indonesia adalah Suzuki Fronx. Apalagi, Suzuki Fronx telah diuji juga di jalanan Indonesia. Kode mobil baru diduga Suzuki Fronx juga sudah muncul.

Selain itu, dengan adanya model baru tersebut, Suzuki berkomitmen untuk menambah investasinya di Indonesia.

Saat ini, pabrik Suzuki di Indonesia telah memproduksi mobil Ertiga, XL7, APV, serta Carry. Beberapa produk lainnya seperti Baleno, Jimny, S-Presso hingga Grand Vitara diimpor utuh dari luar negeri.

Managing Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Sodiq Wicaksono mengatakan, pihaknya akan menambah investasi sebesar Rp 5 triliun.

"Untuk mendukung kejutan Suzuki di tahun ini, kami ada tambahan investasi Rp 5 triliun," kata Sodiq di Jakarta, Jumat lalu.

Menurutnya, investasi Rp 5 triliun di tahun ini untuk mendukung peralatan produksi. Dari kode tersebut, diduga Suzuki sedang menyiapkan mobil baru untuk diproduksi di dalam negeri.

"Industri otomotif kan industri padat modal. Rp 5 triliun ini kita gunakan untuk invest modal, terkait dengan alat, dies. Untuk mendukung itu semua investasinya mencapai Rp 5 triliun. Mainly ke peralatan produksi," ucap Sodiq.