Telco

Starlink Aktif di Iran? Begini Cara Kerjanya di Tengah Konflik Israel

Hani Nur Fajrina
Starlink Aktif di Iran? Begini Cara Kerjanya di Tengah Konflik Israel

Uzone.id – Ketika langit Timur Tengah makin tegang karena konflik antara Iran dan Israel, muncul kabar yang cukup mengejutkan: jaringan internet satelit Starlink milik Elon Musk disebut-sebut aktif di wilayah Iran.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin teknologi internet luar angkasa itu bisa digunakan di negara yang selama ini dikenal sangat membatasi akses warganya ke internet global?

Iran dikenal ketat soal sensor internet. Situs-situs luar banyak yang diblokir, VPN dilarang, dan komunikasi digital diawasi dengan ketat. Tapi di sisi lain, teknologi seperti Starlink yang mengandalkan ribuan satelit kecil di orbit rendah bumi ini justru menawarkan kebebasan komunikasi tanpa lewat infrastruktur dalam negeri. Jadi, bisa dibilang, ini seperti pintu belakang menuju dunia luar.




Starlink bisa diakses dari Iran?

Starlink adalah layanan internet berbasis satelit milik SpaceX. Dengan ribuan satelit yang mengorbit rendah, jaringan ini mampu menyediakan koneksi internet cepat dan stabil bahkan di wilayah yang tidak punya kabel fiber atau sinyal seluler.

Secara teori, Starlink bisa diakses dari mana saja, asalkan punya perangkat penerima (dish Starlink), modem, listrik, dan tentu saja langganan aktif.

Nah, Iran sendiri secara geografis berada dalam jangkauan sinyal Starlink. Artinya, secara teknis sinyalnya ada di atas kepala.


Masalahnya, Iran bukan negara yang bekerja sama secara resmi dengan perusahaan teknologi Amerika. Jadi, perangkat Starlink tidak dijual bebas di sana, dan pemerintah juga tidak membuka pintu untuk teknologi semacam ini.

Bagaimana bisa Starlink aktif?

Ini bagian yang menarik. Dalam konflik seperti ini, bukan cuma senjata yang diselundupkan, tapi juga teknologi. Beberapa laporan dari aktivis luar negeri menyebut bahwa perangkat Starlink bisa saja masuk ke Iran melalui jalur tidak resmi. Ukurannya relatif kecil, dan bisa dikamuflasekan sebagai barang elektronik biasa.

Ada juga kemungkinan perangkat tersebut didistribusikan oleh organisasi-organisasi internasional, LSM, atau bahkan simpatisan dari luar negeri yang ingin membantu membuka akses informasi untuk warga Iran.

Dari berbagai sumber juga menyatakan bahwa Starlink diselundupkan ke Iran sejak 2022 dan digunakan oleh aktivis hingga jurnalis lokal. Diperkirakan ada 20.000 terminal Starlink beroperasi di Iran melalui jalur pasar gelap.

Dan karena sistem Starlink tidak perlu izin dari pemerintah setempat untuk “menyala”, maka begitu perangkat dinyalakan dan menemukan satelit di atas langit Iran, koneksi pun bisa langsung aktif.




Bisa jadi isu serius

Akses internet di Iran bukan cuma soal browsing dan media sosial. Di tengah situasi perang, internet adalah alat untuk menyebarkan informasi, mengorganisir perlawanan, bahkan memantau pergerakan pasukan.

Dengan Starlink, warga atau aktivis bisa mengakses internet global tanpa bisa diawasi pemerintah. Komunikasi bisa berlangsung lebih aman, berita dari dalam negeri bisa menyebar ke luar tanpa sensor.

Tapi tentu saja, ada risikonya. Pemerintah Iran punya alat untuk mendeteksi sinyal aneh, dan bisa saja melacak lokasi pengguna Starlink. Jika ketahuan, pemiliknya bisa dikenakan hukuman berat.




Selain itu, jika penggunaan Starlink di Iran makin meluas, ini bisa memicu ketegangan baru antara Teheran dan Washington. SpaceX adalah perusahaan Amerika, dan ada aturan ekspor teknologi ke negara-negara yang sedang dikenai sanksi, termasuk Iran. Kalau terbukti membantu warga Iran tanpa izin resmi, SpaceX bisa berada dalam posisi sulit.

Kalau benar Starlink aktif di Iran, artinya ada celah yang terbuka di tembok digital yang selama ini dibangun pemerintah. Akses ke berita internasional, platform luar negeri, hingga komunikasi dengan dunia luar jadi mungkin dilakukan.

Untuk banyak warga, ini bisa jadi momen penting. Informasi tidak lagi datang sepihak dari pemerintah. Dunia luar bisa melihat langsung apa yang terjadi, tanpa disaring oleh propaganda.