Startup

Soham Parekh Viral Usai Ketahuan 'Ngantor' di Banyak Startup Sekaligus

Aisyah Banowati
Soham Parekh Viral Usai Ketahuan 'Ngantor' di Banyak Startup Sekaligus

Uzone.id – Nama Soham Parekh mendadak viral di media sosial. Ia sendiri merupakan seorang insinyur perangkat lunak yang berkantor pusat di India.

Baru-baru ini, namanya menjadi topik hangat di dunia startup. Namun, bukan karena berhasil membangun startup bernilai miliaran dolar, tetapi karena diam-diam bekerja di beberapa startup berbeda pada saat yang sama.

Kisah ini bermula ketika salah satu pengguna X bernama Suhail Doshi mengunggah sebuah postingan. Suhail sendiri merupakan CEO dari startup pembuat gambar bernama Playground AI. Dalam postingannya, ia menuliskan sebagai berikut.

“PSA: ada seorang pria bernama Soham Parekh (di India) yang bekerja di 3-4 perusahaan rintisan pada saat yang sama. Dia telah mengincar perusahaan YC dan banyak lagi. Waspadalah.”

Tweet tersebut berhasil ditonton lebih dari 20 juta kali dan kemudian menjadi viral. Suhail sendiri mengatakan bahwa setahun yang lalu, ia telah memecat Soham Parekh setelah mengetahui bahwa Soham bekerja di perusahaan lain saat masih terikat kontrak dengan Playground AI.





Dari postingan tersebut, puluhan CEO dan pendiri startup pun mulai berbagai cerita, terutama tentang perekrutan Soham Parekh. Mereka berkisah bahwa Soham Parekh selalu berhasil dalam wawancara teknis sebab ia terlihat berbakat, terampil, dan bersemangat.

Beberapa CEO lain bercerita bahwa mereka sudah melihat tanda-tanda keanehan dari Soham Parekh.

Misalnya, Rohan Pandey yang mengatakan bahwa Parekh tampil di antara tiga kandidat teratas dalam uji algoritma. Namun, kecurigaan dimulai ketika Soham Parekh mengatakan bahwa ia tinggal di US tetapi pencatat IP dari undangan Zoom menempatkannya di India.

Selain itu, cerita serupa datang dari Adam Silverman yang merupakan salah satu pendiri Agency. Ia mengatakan bahwa Soham Parekh terlihat seperti kandidat yang menjanjikan, namun ia terus menjadwal ulang rapat, bahkan hingga lima kali.

Bahkan, Flo Crivello yang merupakan CEO Lindy—sebuah perusahaan rintisan yang membantu orang mengotomatiskan alur kerja mereka dengan AI—mengatakan ia baru saja merekrut Soham Parekh dalam beberapa minggu terakhir.

Kemudian, ia memutuskan untuk memecat Soham Parekh setelah melihat tweet yang diposting oleh Doshi. Dan, masih banyak cerita lainnya yang memenuhi postingan Suhail Doshi.





Ketika internet sedang gempar karenanya, Soham Parekh muncul untuk menanggapi kontroversi tersebut melalui sebuah wawancara dengan Technology Business Programming Network (TBPN).

Dalam wawancara tersebut, ia mengakui telah mengerjakan beberapa pekerjaan pada saat yang sama sejak 2022. Ia mengklaim bahwa ia mengerjakan semuanya sendiri selama 140 jam seminggu.

Ia juga menyangkal tuduhan yang mengatakan bahwa ia menggunakan perangkat AI atau melakukan outsourcing. Soham Parekh menggambarkan dirinya sebagai orang yang terobsesi dengan coding dan sedang dalam masa krisis keuangan.

Demi bekerja di berbagai startup, ia menunda melanjutkan pendidikan ke program pasca sarjana yang telah diterimanya. Ironisnya, resume yang dibagikan oleh Suhail Doshi mengklaim bahwa Soham Parekh telah memperoleh gelar master dari Georgia Institute of Technology.

Ketika disinggung mengapa ia tidak meminta kenaikan gaji ketimbang mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, Soham Parekh menjawab bahwa ia lebih suka merahasiakan pergulatan pribadinya.

Namun, hal ini kontras dengan faktanya bahwa ia memilih kompensasi finansial yang lebih rendah dan kepemilikan ekuitas yang lebih tinggi dalam pekerjaannya, yang mana tidak sepenuhnya konsisten dengan gagasan kesulitan keuangan.

Di akhir wawancara, ia mengatakan bahwa ia benar-benar mencitai pekerjaannya dan semua yang ia lakukan bukan hanya tentang uang. Soham juga mengakui bahwa ia tidak bangga dengan apa yang dilakukannya.

Setelah wawancaranya dengan TBPN, Soham Parekh mengumumkan melalui X bahwa ia sekarang bekerja di sebuah startup bernama Darwin Studios. Namun, tak lama unggahan tersebut dihapus.