Digilife

Seperti YouTube, Facebook Bersiap Perangi Video Daur Ulang

Vina Insyani
Seperti YouTube, Facebook Bersiap Perangi Video Daur Ulang

Uzone.id — Meta, induk dari Instagram, Facebook dan juga WhatsApp akan mengikuti jejak YouTube untuk memperketat konten mereka di masing-masing platform. 

Kalau YouTube akan memberhentikan program monetisasi untuk konten non-original, Meta lebih ke memperketat platform mereka dan akan membasmi konten-konten yang ketahuan tidak orisinil alias daur ulang.

Tindakan ini disampaikan Meta pada Senin lalu, (15/07) lalu. Menurut mereka, konten-konten yang termasuk tidak original adalah konten yang terus menerus diunggah baik itu di platform yang sama atau platform lain dan konten-konten yang menggunakan teks, foto, video orang lain.

Tak hanya itu, konten-konten ‘daur ulang’ yang ditambah dengan sentuhan AI juga akan ditindak tegas oleh Meta.

Sebagai informasi, tahun 2025 ini, Meta sudah menghapus sekitar 10 juta akun-akun palsu yang menyamar sebagai kreator konten terkenal. 




Platform ini juga telah mengambil tindakan tegas terhadap 500 ribu akun yang terlibat dalam aktivitas spam atau interaksi palsu. Hukuman tegas yang diberikan Meta adalah menurunkan visibilitas komentar dan membatasi distribusi konten agar akun-akun tersebut tidak bisa dimonetisasi.

Seperti YouTube, konten-konten yang terlibat dengan pengguna lain seperti video reaction, video stitch, video-video buatan mereka sendiri takkan melanggar aturan dari Meta dan tidak akan dihukum.

Sebaliknya, fokus Meta adalah pada konten postingan ulang yang diunggah pada akun spam atau akun yang berpura-pura menjadi milik kreator aslinya. Jika kalian melihat konten yang sama di berbagai akun tanpa kredit yang jelas, nah konten seperti itu yang menjadi sasaran Meta.

Nantinya, akun spam tersebut akan dijatuhi hukuman seperti kehilangan akses ke program monetisasi Facebook dan akan kehilangan engagement yang cukup signifikan.




Selain itu, ketika Facebook mendeteksi video tertentu adalah video duplikat, maka platform akan langsung akan mengurangi jangkauan mereka untuk memastikan pencipta asli mendapatkan penayangan yang lebih pantas.

Meta juga dilaporkan sedang menguji sebuah sistem yang menambahkan tautan pada video duplikat yang mengarahkan pemirsa ke konten asli.

Pembaruan ini hadir ketika Meta menghadapi kritik dari para pengguna di seluruh platformnya, termasuk Instagram.Sebuah petisi dengan hampir 30 ribu tanda tangan meminta Meta untuk memperbaiki masalah akun yang dinonaktifkan secara tidak benar dan kurangnya keterlibatan pengguna yang benar-benar manusia.