Selalu di Belakang Marc, Alex Marquez Cuma Jagain Kakaknya Menang?

Uzone.id - Alex Marquez selalu menjadi nomor dua di podium, selalu tepat di belakang kakanya yakni Marc Marquez. Apakah sang adik hanya menjaga kakaknya agar bisa menang di MotoGP 2025 ini?
Dominasi Duo Marquez di MotoGP 2025 ini memang tidak terelakkan, jika Marc Marquez tidak memenangkan balapan, maka Alex Marquez sering kali menggantikan posisinya.
Keduanya hampir selalu finis pertama dan kedua, bahkan data mencatat dari 18 balapan yang digelar selama musim 2025 ini terdapat 13 balapan yang dimenangkan dalam posisi tersebut.
Alhasil, keduanya juga menduduki posisi klasemen pertama dan kedua, Marc Marquez di urutan teratas dengan 270 poin, sementara Alex Marquez berada di belakangnya dengan perolehan 230 poin.
Apakah ini pertanda bahwa Alex Marquez sebenarnya membantu kakaknya agar bisa meraih titel juara dunia keseimbilan yang saat ini hanya dipegang oleh Valentino Rossi?
Terlebih Alex Marquez juga dianggap sering mengalah kepada sang kakak, Marc Marquez, saat berduel. Sangat jauh berbeda jika Alex berhadapan dengan pembalap lain, terlihat lebih agresif untuk menyerang.
Bisa kita lihat dari MotoGP Mugello ataupun Silverstone, Alex Marquez terlihat agresif dan memberikan perlawanan kepada Francesco Bagnaia.
Sementara saat berada di belakang Marc Marquez, dirinya terlihat lebih santai dan minim perlawanan untuk posisi pertama.
Nah semua pertanyaan itu pun dijawab oleh Alex Marquez, dirinya beralasan tidak terdapat momen yang jelas untuk menyalip di Mugello.
"Sampai saat saya menyerang, saya tidak memiliki momen yang jelas untuk menyalip mereka (Bagnaia dan Marquez)," ujar Alex seperti dilansir dari The Race.
"Saat Pecco melakukan kesalahan di tikungan terakhir, pada momen itu saya mendapatkan slipstream yang sangat bagus, dan saya berpikir 'oke sekarang saatnya, kami punya kesempatan untuk melakukannya'. Itu adalah strategi saya dan saya melihat kesempatan itu dan mengambilnya," lanjutnya.
Namun alasan yang berbeda muncul saat Alex Marquez berhadapan dengan kakaknya untuk merebut posisi terdepan. Dirinya beralasan tenaganya habis ketika harus berhadapan dengan Marc Marquez.
Bahkan Alex beralasan kalau kakaknya menggunakan motor yang lebih kuat yakni keluaran terbaru pabrikan, berbeda dari dirinya yang menggunakan motor satu tahun lebih tua di tim satelit.
"Dia pakai motor pabrikan dan kita tidak boleh lupa bahwa saya berada di tim satelit yang berusia satu tahun. Dan dia adalah Marc. Dia adalah juara dunia delapan kali," ungkapnya.
Padahal, jika berhadapan dengan Francesco Bagnaia, Alex Marquez juga menemui kondisi yang sama dengan melawan kakaknya. Namun alasan ini seperti standar ganda yang tidak masuk akal.
Namun pernyataan dari Alex seolah memberi penegasan kalau dia tidak mengalah kepada Marc seperti yang ditudingkan.
"Orang-orang mengatakan 'kamu tidak menyerangnya dengan cara yang sama' tapi ketika dia yang tercepat, kamu tidak bisa. Kamu menyerang pembalap di depan ketika mereka lebih lambat, tapi ketika mereka lbih cepat, kamu tidak bisa menyalip mereka," sambungnya.
Uniknya, Francesco Bagnaia menganggap wajar jika Alex mengalah demi kakaknya agar bisa meraih titel juara. Bahkan dirinya mengaku melakukan hal yang serupa saat berudel dengan teman-teman pembalap satu akademinya.
"Sangat jelas Alex lebih memperhatikan apa yang dia lakukan dengan saudaranya. Tapi itu hal normal, seperti yang saya lakukan dengan para pembalap akademi, jadi itu normal. Begitulah adanya," sebut Bagnaia.