Automotive

Sejumlah Risiko Kalau Mobil Nekat Terjang Banjir

Bagja Pratama
Sejumlah Risiko Kalau Mobil Nekat Terjang Banjir

Uzone.id - Banjir yang menggenangi sejumlah titik di wilayah Jakarta sudah sering terjadi, tapi masih ada saja pemilik kendaraan yang nekat menerjang banjir. Padahal ada sejumlah resiko pada mobil.

Karenanya, bagi pengendara mobil, disarankan supaya jangan sembarangan menerobos banjir. 



Ada empat risiko yang ditimbulkan jika mobil menerobos banjir sembarangan. Apa saja?

Water Hammer

Water hammer merupakan risiko paling berbahaya saat terdampak banjir. Ketika air mulai masuk ke dalam mesin, air yang terisap ke dalam ruang bakar akan menyebabkan kerusakan. 

Dampak dari kerusakan bisa sangat fatal, mulai piston yang rusak, setang piston yang bengkok, sampai crankcase yang pecah akibat tekanan air yang besar saat mesin bekerja. 

Tidak sedikit waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan dengan melakukan turun mesin.

Kecelakaan

Kalian bisa terlibat kecelakaan jika tidak hati-hati saat melewati jalan banjir. Seperti ketika mobil di depan tiba-tiba berhenti karena mogok. 

Kalau tidak bisa menghindar, bisa menabrak mobil tersebut. Menghindar pun bisa bermasalah jika mobil masuk ke lubang atau turun ke bahu jalan yang tidak terlihat oleh mata, bahkan terbawa arus air yang deras.

Kabin Kemasukan Air

Meski pintu sudah ditutup rapat, bukan berarti air banjir tidak dapat masuk ke dalam kabin mobil. Celah sempit pada bodi mobil sudah cukup sebagai jalan masuk air karena tekanannya yang sangat tinggi. 

Efek negatifnya, panel bodi mobil dapat terkena air kotor yang bau dan membuat kabin tidak nyaman. Ditambah, membersihkan bahan pada kabin mobil bukanlah perkara mudah.



Garansi Kendaraan dan Klaim Asuransi Beresiko Ditolak

Yang tidak kalah penting, ada risiko klaim asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir bisa ditolak. Water hammer terjadi karena kita tetap memaksakan menyalakan mesin dan melajukan mobil padahal sudah terendam banjir. 

Perbuatan tersebut bisa dikategorikan sebagai kelalaian yang mengakibatkan kerusakan pada kendaraan sehingga klaim ditolak. 

Hal yang sama juga berlaku ketika kita mengajukan klaim garansi ke bengkel pada spare parts mobil yang rusak saat menerjang banjir.