Seberapa Boros Ngegas Chery Tiggo 8 CSH Jakarta-Bandung?

Uzone.id - Chery Tiggo 8 CSH menjadi senjata baru pabrikan China tersebut di pasar otomotif Indonesia. Berkat komponen yang disebut sebagai Chery Super Hybrid, mobil ini diklaim punya konsumsi bahan bakar yang irit.
Kami pun diberi kesempatan untuk menjajal mobil hybrid pertama dari Chery itu dari Jakarta menuju ke Bandung dan kembali lagi ke Jakarta.
Dengan durasi perjalanan panjang, beragam jenis kemacetan jalan, hingga kontur jalan yang berbeda-beda, kira-kira seberapa boros Chery Tiggo 8 CSH?
Sebelum membahas konsumsi bensinnya, duduk di dalam kabin Chery Tiggo 8 CSH memang terasa kekedapan yang luar biasa.
Hanya saja, cukup sulit untuk menemukan posisi duduk yang ideal meskipun pengaturan jok sudah elektrik yang bisa menyetel reclining dan sliding hingga bisa diatur ketinggiannya.
Dengan postur tubuh lebih kurangnya 170 cm, Tiggo 8 CSH punya posisi berkendara yang cukup tinggi bahkan dibandingkan dengan varian Tiggo 8 lainnya.
Saat pertama kali digunakan berjalan, Chery Tiggo 8 CSH memiliki setir yang cukup ringan untuk dikendalikan. Saat mobil melaju lebih kencang, setir masih terasa cukup ringan meski tidak seperti di awal.

Ditambah lagi, feedback dari setir kepada pengemudi dirasa cukup kurang, sehingga perlu kehati-hatian lebih dalam mengendarai mobil hybrid yang satu ini.
Selama perjalanan, karena fokus pada efisiensi bahan bakar dan daya baterai, maka sepanjang Jakarta-Bandung kami fokuskan untuk berkendara irit.
Mobil yang kami dapatkan pun kondisi baterainya tidak penuh, hanya 81 persen saja, sementara kondisi bensin dalam keadaan penuh dengan estimasi jarak tempuh bisa mencapai 1.117 km.
Chery Tiggo 8 CSH kami setel ke mode berkendara Eco dengan pengaturan mode listrik EV+ dan sistem hybrid Smart. Regenerative braking pun disetel ke pilihan paling kuat agar memberikan pengisian daya ke baterai yang lebih maksimal.
Dengan demikian, mobil akan fokus ke motor listrik terlebih dahulu dan akan otomatis pindah ke mesin bensin alias mode HEV ketika baterai sudah mencapai 10 persen untuk kembali diisi dayanya.
Setelah dayanya mencapai sekitar 25-30 persen, kami pun memindahkannya kembali ke mode EV+ untuk memaksimalkan penggerak listriknya dan membuat konsumsi bensin menjadi lebih efisien.
Nah sayangnya, informasi pada MID Chery Tiggo 8 CSH tampaknya belum mendapatkan pembaruan software, sehingga informasinya tidak akurat.

Namun ada beberapa hal yang kami catat, seperti baterai Chery Tiggo 8 CSH dari 81 persen hingga 25 persen bisa menempuh jarak hingga lebih kurangnya 60 kilometer.
Catatan ini cukup impresif, jika Chery Tiggo 8 CSH digunakan di dalam kota untuk kegiatan sehari-hari, maka bisa menggunakan mode listrik penuh, tanpa mengonsumsi bensin.
Sementara ketika perjalanan sudah selesai dan kembali ke Jakarta, tercatat jarak tempuh yang sudah dilalui Chery Tiggo 8 CSH mencapai 391,4 kilomter.
Dari total perjalanan tersebut pada MID Chery Tiggo 8 CSH yang kami yakini tidak akurat tersebut tercatat konsumsi bensinnya hanya mencapai 25 km/liter.
Sementara jika melihat jarak tempuh, mobil masih bisa digunakan hingga jarak 796 km dengan bensin yang terkonsumsi hanya satu pertiga dari kondisi penuh.
Jika ditarik kesimpulan, Chery Tiggo 8 CSH sebenarnya potensial untuk menjadi mobil yang bisa diandalkan baik perjalanan dalam kota maupun ke luar kota.
Hanya saja, beberapa hal dari mobil yang satu ini harus mendapatkan perbaikan, terutama dari segi software yang seharusnya bisa memberikan informasi yang lebih akurat.