Review Yamaha Aerox Alpha Turbo: Lebih Responsif dari Nmax

Uzone.id - Yamaha Aerox Alpha Turbo menjadi model kedua yang mendapatkan fitur Yamaha Electric CVT (YECVT) setelah Nmax Turbo. Ternyata di Aerox, YECVT lebih memberikan performa yang lebih responsif dibandingkan pada Nmax.
Kami sudah beberapa kali membahas Yamaha Aerox Alpha Turbo, bahkan kami sudah menggunakan motor ini di atas aspal Sirkuit Sentul dan touring kecil ke Rancabali, Bandung.
Kali ini, kami ingin mencoba bagaimana jika motor ini digunakan untuk harian dibandingkan untuk terus diadu performanya.

Desain ngabers
Secara desain, Yamaha Aerox Alpha Turbo sepertinya ingin memikat anak muda yang doyan menggunakan skutik tapi bergaya sporty.
Motor ini memiliki banyak lekukan yang membuat tampilannya lebih agresif dan sporty, bahkan lampu belakangnya dibuat mirip ala-ala Yamaha R1M yang merupakan motor supersport fairing 1.000 cc.
Seperti generasi sebelumnya, Yamaha Aerox Alpha Turbo masih mengandalkan tampilan serba besar dan gambot yang membuat dimensinya cukup besar untuk skutik 155 cc.
Dengan desain baru, tampilan baru, pilihan warna yang eksentrik, sangat disayangkan Yamaha tidak memberikan desain pelek baru di Aerox Alpha Turbo. Pelek yang digunakan motor ini masih sama seperti generasi-generasi sebelumnya dengan bentuk palang berbentuk 'Y'.

Performa responsif
Seperti pernah diberitakan, Yamaha Aerox Alpha Turbo mengandalkan mesin 155 cc, 1-silinder, Blue Core, 4-tak, 4-katup, SOHC, berpendingin cairan yang mampu menghasilkan tenaga 15,4 dk dan torsi 14,2 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui YECVT yang memberikan dua mode berkendara T-Mode dan S-Mode, ditambah lagi terdapat fitur Y-Shift yang bisa dimanfaatkan untuk membuat tenaganya lebih responsif.
Secara performa, Yamaha Aerox Alpha Turbo harusnya mirip dengan Nmax Turbo karena dibekali teknologi yang sama, ternyata terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara dua model tersebut.
Ternyata Yamaha Aerox Alpha Turbo memiliki performa yang lebih responsif dibandingkan saudaranya yakni Nmax. Jika berbicara responsif pada S-Mode, memang tidak perlu diragukan lagi, tetapi di T-Mode milik Aerox Alpha Turbo ternyata masih memberikan akselersi yang cukup ringan di putaran bawah.
Mungkin berkat bobot Yamaha Aerox Alpha Turbo yang lebih ringan sekitar 5 kg dibandingkan Nmax, sehingga membuat tarikannya jauh lebih responsif.
Sisanya sebenarnya Yamaha Aerox Alpha Turbo masih mirip dengan Nmax, terutama dari segi penggunaan mode berkendara maupun Y-Shift.

Meskipun cukup responsif, catatan Uzone.id Yamaha Aerox Alpha Turbo masih cukup irit untuk digunakan di dalam kota. Dengan metode berkendara irit motor ini bisa mengonsumsi bensin di atas 51 km/liter, sementara untuk gaya berkendara normal yang memadukan Y-Shift baik di S-Mode ataupun T-Mode mendapatkan konsumsi bensin sekitar 37 km/liter.
Hal lain yang kami nikmati dari menggunakan Yamaha Aerox Alpha Turbo adalah konektivitas yang lebih kompak dibandingkan Nmax. Karena Aerox Alpha Turbo sudah dibekali navigasi yang tertanam di fitur Y-Connect, sehingga tidak perlu ribet untuk menghubungkan dua aplikasi sekaligus ke motor.
Meskipun navigasinya sudah tergabung di Y-Connect, namun jenis petunjuk arah yang diberikan adalah turn by turn, alias tidak memunculkan peta di layar panelmeter. Berbeda dari Nmax yang memunculkan peta berkat teknologi dari Garmin.

Kesimpulan
Yamaha Aerox Alpha Turbo menjadi motor yang cocok untuk digunakan komuter ataupun hobi sekalipun.
Mengingat motor ini punya desain yang lebih kompak dan lebih ringan dari Nmax Turbo sehingga mudah untuk digunakan di dalam kota, ditambah lagi akselerasi yang responsif membuat penggunanya tidak mudah lelah dalam mengendarainya di tengah kemacetan.
Untuk hobi pun, motor ini memiliki tampilan yang mendongkrak pengendaranya sehingga makin pede untuk digunakan aktivitas seperti sunday morning ride yang digemari pecinta roda dua.