Review Infinix GT 30 Pro: Spek se-Gaming Ini di Harga Rp3,9 Jutaan

Uzone.id - Mari lupakan sejenak Note 50 Series dari Infinix yang banyak banget modelnya, dan beralih ke ponsel gaming yang buat kami menyimpan potensi besar, yakni Infinix GT 30 Pro. Rasanya, Infinix menuangkan banyak ide dan inovasinya pada ponsel gaming terbaru yang dibanderol mulai Rp3,9 jutaan ini.
Memang spesifikasi Infinix GT 30 Pro naik signifikan dari GT 20 Pro. Tapi bukan itu saja yang jadi perhatiannya. Lewat ponsel barunya, Infinix berhasil memberikan experience gaming yang maksimal, tak kalah dari HP gaming yang harganya bisa 2-3 kali lipat dari GT 30 Pro.
Digunakan sebagai perangkat daily selama seminggu, kami mau cerita tentang pengalaman gaming yang disuguhkan oleh Infinix GT 30 Pro.
Dari desain saja sudah bikin puas

Hal pertama yang kami notice jadi perbedaan signifikan dari Infinix GT 20 Pro adalah profil bodi dan desainnya. Gak mengotak, gak bulky, kini lebih ringan, serta tetap ada light strip di bodi belakangnya.
Sejujurnya, feel memegang ponsel ini gak seperti menggunakan HP gaming sama sekali. Malah, rasanya agak mirip iPhone 15 Pro Max, dari bodinya yang dibikin flat dan sudut bodinya yang dibuat rounded. Apakah itu jelek? Tidak, malah bagus buat kami yang merasa ponsel gaming juga butuh sentuhan premium dan tidak mesti dibuat ‘serba kaku’.
Nyaman juga menggenggam ponsel ini dengan satu tangan. Ketebalan bodinya hanya 8 mm dengan bobot tak lebih dari 189 gram. Dimensi ponsel ini juga lebih pendek dan tipis, namun cenderung sedikit lebih lebar dari GT 20 Pro, padahal ukuran layarnya masih 6,78 inci.

Infinix GT 30 Pro juga sudah mengantongi rating IP64 tahan cipratan air dan terpaan debu. Itu saja? Seperti yang kami bilang di awal, ponsel ini punya area ‘perlampuan’ khas gaming di belakang dan GT Triggers yang peka terhadap sentuhan, kian menegaskan kalau benar-benar ponsel gaming.
LED di bodi belakangnya bukan bertipe RGB, hanya menampilkan warna putih saja yang berfungsi saat bermain game, ada notifikasi, panggilan telepon, memutar musik, atau Party Mode yang akan mengaktifkan lampu LED terus-terusan.
Masih di bagian belakang, kini Infinix gak lagi adopsi bentuk modul kamera besar, sekarang lumayan simple dengan bingkai persegi panjang yang memuat dua kamera saja. Di tepian modulnya, Infinix kasih warna hijau metalik yang memberikan kesan mewah dan futuristik.

GT Triggers yang membuat kami antusias untuk menjajal Infinix GT 30 Pro. Gak sekadar menghadirkan sepasang tombol kapasitif di bodi ponsel layaknya tombol R1+L1 di joystick saja, tapi juga memberikan pengaturan khusus agar bisa disesuaikan pada setiap game yang dimainkan pengguna.
Cocoknya sih, GT Triggers untuk bermain game-game FPS. Kami mencoba Delta Force di ponsel ini, tombol sisi kanan untuk menembak dan kiri untuk membidik musuh, dipadukan dengan sistem gyroscope juga, menembak jadi lebih stabil dan tepat sasaran.
Pengalaman gaming gak akan maksimal kalau layarnya biasa saja, setuju? Infinix GT 30 Pro usung layar AMOLED 6,78 inci dengan resolusi 1,5K dan sudah dukung refresh rate 144Hz, naik signifikan dari sebelumnya.

Tingkat kecerahan juga naik jadi 4.500 nits pada peak mode, sudah dukung HDR10+ dan Dolby Vision, serta diberikan lapisan Gorilla Glass 7i sebagai pelindungnya.
Yang bikin terkejut, game sekelas Delta Force saja bisa dimainkan pada mode 60 FPS, 90 FPS, dan 120 FPS di Infinix GT 30 Pro. Selain layar yang kencang, dapur pacu juga punya pengaruh besar atas hal ini, yang mana akan kami jelaskan pada bagian selanjutnya.
Performa kencang, kamera pun sudah 108 MP

Infinix GT 30 Pro ditenagai MediaTek Dimensity 8350 Ultimate, prosesor 4nm yang meningkat signifikan dari Dimensity 8200 Ultimate pada GT 20 Pro. Chipset ini usung 1x Cortex A715 dengan clock-s[eed 3,35 GHz, kemudian 3x Cortex A715 pada kecepatan 3,2 GHz, dan 4x Cortex A510 pada kecepatan 2,2 GHz.
Disandingkan dengan RAM LPDDR5X 12 GB yang disandingkan dengan ruang penyimpanan 256 GB atau 512 GB berjenis UFS 4.0. Kombinasi ini beneran bikin performanya sat set dibanding sebelumnya, dari booting, membuka aplikasi, hingga beralih antar aplikasi, semuanya terasa cepat.
Satu yang menurut kami kurang, justru sistem operasinya, XOS 15 berbasis Android 15. Sayang banget, keunggulan utama XOS 14 tak berlanjut pada XOS 15, yakni sistem operasi bersih tanpa bloatware. Kini ada banyak aplikasi dan game ‘gak jelas’ yang hadir di Infinix GT 30 Pro.

Secara default, aplikasi ini mengonsumsi paket data kalian. Makin banyak bloatware, bukan saja app drawer jadi tak karuan, tapi juga membuat ruang penyimpanan penuh dan performa kurang maksimal. PR-nya, ya harus hapus satu per satu aplikasi tersebut setelah selesai melakukan berbagai pengaturan awal.
Untuk performanya, berikut ini hasil benchmark yang kami lakukan:
- AnTuTu Benchmark v10: 1.440.190 poin
- 3DMark Wild Life Stress Test: 10.173 poin (best loop), 10.112 poin (lowest loop), Stability: 99,4 persen, frame rate: 47-69 FPS

Menariknya, Infinix GT 30 Pro punya High Performance Mode yang bisa kalian aktifkan di pengaturan Battery & Power Saving. Sesuai namanya, performa ponsel ini bakalan meningkat, namun membutuhkan konsumsi baterai yang lebih besar.
Seberapa naik performanya? berikut hasil benchmark yang kami lakukan dengan High Performance Mode yang aktif:
- AnTuTu Benchmark v10: 1.473.152 poin
- 3DMark Wild Life Stress Test: 10.148 poin (best loop), 7.749 poin (lowest loop), Stability: 76,4 persen, frame rate: 30-71 FPS
High Performance Mode, pada beberapa skenario memang memberikan performa yang lebih baik. Namun, lantaran mode ini membuat suhu perangkat naik jadi 46 derajat Celcius (mode normal hanya 40 derajat Celcius), membuat stabilitas kinerjanya cenderung turun signifikan. Terbukti pada 3DMark, skor terendah dan stabilitasnya jauh lebih rendah dari mode standar.
Bagaimana dengan bermain game? Kami langsung main dua game AAA di Android, Delta Force dan Genshin Impact.
Di Delta Force, kalian harus memilih antara grafis tinggi atau FPS yang tinggi. Bila memilih opsi pertama—grafis Ultimate, maka tingkat frame rate yang kalian dapatkan berada di rentang 40 - 60 FPS. Beda cerita bila kalian prefer FPS yang tinggi 90 FPS atau 120 FPS, maka grafis harus menurun drastis jadi ‘rata kiri’.

Sementara di Genshin Impact, game super berat ini lancar 60 FPS di Infinix GT 30 Pro. Bukan grafis yang rendah, frame rate ini kami dapatkan di mode grafis tertinggi. Cuma, saat kalian melawan musuh dan mengeluarkan berbagai macam skill yang ‘ramai’, frame rate turun ke 40-50 FPS.
Ditopang baterai 5.500 mAh, atau meningkat 500 mAh dari sebelumnya. Dipadukan dengan SoC yang lebih baru, baterainya bisa bertahan hampir 18 jam untuk pemakaian lumayan intensif, dari aktif membuka medsos hingga bermain game.
Baterainya pun telah mendukung fast charging 45W, yang butuh waktu hingga 57 menit untuk mengisi baterai 5.500 mAh sampai penuh. Infinix pun tetap mempertahankan Bypass Charging, memungkinkan kalian bermain game sambil nyolok charger-an tanpa membuat baterai cepat aus.

Alih-alih menggunakan daya baterai, sumber daya utama saat Bypass Charging aktif adalah listrik. Hal ini juga berperan penting untuk menjaga performa tetap stabil dan tak mengalami overheat.
Meski ini adalah HP gaming, Infinix tetap kasih sistem kamera yang oke. Ada kamera utama 10 MP dengan ultrawide 8 MP. Di depan, terdapat kamera 13 MP.
Konfigurasi kamera ini bisa dibilang downgrade, lantaran tak ada lagi OIS pada kamera utama. Memang kamera makro dan depth dari sebelumnya hilang, dan digantikan dengan ultrawide yang sudah autofocus. Cuma di depan, kamera selfie justru turun dari 32 MP.
Kesimpulan

Infinix GT 30 Pro menunjukkan potensi besar sebagai ponsel gaming kelas menengah yang menawarkan pengalaman maksimal, padahal harganya saja mulai dari Rp3,9 jutaan.
Dengan desain yang lebih ramping dan premium, ponsel ini nyaman digenggam layaknya perangkat flagship, namun tetap mempertahankan identitas gaming melalui GT Triggers kapasitif dan light strip.
Peningkatan signifikan terasa pada layar AMOLED 1.5K 144Hz yang cerah dan performa gahar dari chipset MediaTek Dimensity 8350 Ultimate, memungkinkannya menjalankan game berat seperti Genshin Impact pada grafis tinggi dengan lancar.
Meskipun performa gaming dan daya tahan baterai 5.500 mAh dengan Bypass Charging menjadi keunggulan utamanya, Infinix GT 30 Pro memiliki beberapa kompromi. Sistem operasi XOS 15 kembali menghadirkan bloatware yang sebelumnya sempat dihilangkan, dan sektor kamera mengalami penurunan spesifikasi dengan hilangnya OIS serta resolusi kamera selfie yang lebih rendah.
Namun, secara keseluruhan, ponsel ini berhasil memberikan paket gaming yang sangat solid dan memuaskan, menjadikannya pilihan kuat bagi para gamer dengan budget terbatas.