Digilife

Resmi Disuntik Mati, Saatnya Bilang ‘Selamat Tinggal, Skype!’

Vina Insyani
Resmi Disuntik Mati, Saatnya Bilang ‘Selamat Tinggal, Skype!’

Uzone.id – Skype, aplikasi video call yang beken di tahun 2000-an resmi menutup layanannya pada Senin, (05/05). Sebelumnya, penutupan layanan ini sudah diumumkan pada Februari lalu, dan 5 Mei 2025 menjadi last day aplikasi tersebut.

Sesuai dengan pengumumannya, Skype akan dipensiunkan oleh Microsoft setelah kurang lebih 23 tahun beroperasi. Alasannya? Karena Microsoft kini sudah punya anak baru bernama Microsoft Teams.

Nasib pengguna Skype gimana nih jadinya?

Menurut penuturan Microsoft, pengguna Skype akan memiliki 2 opsi, pertama berpindah ke Microsoft Teams Free atau bisa juga mengekspor data Skype jika enggan pindah platform dan lebih memilih ikut ‘pensiun’ dengan Skype.

Microsoft Teams Free diklaim memiliki fitur inti yang sama dengan Skype, namun dengan versi yang lebih baru dan integrasi yang lebih lengkap. 



Pengguna yang memilih untuk migrasi nantinya bisa masuk ke Microsoft Teams Free di perangkat apa pun menggunakan kredensial Skype lama, lalu kontak serta obrolannya akan langsung ditransfer secara otomatis. 

“Jika Anda tidak ingin menggunakan Microsoft Teams Free, Anda dapat mengekspor data Skype Anda,” tambah Microsoft.

Skype sendiri sempat menjadi salah satu aplikasi populer di masanya–yaitu tahun 2010-an, hal ini membuat Microsoft tergoda untuk mengakuisisinya pada tahun 2011 seharga USD8,5 miliar. 

Namun, pamor layanan ini terus turun, terlebih ketika layanan seperti FaceTime, WhatsApp, hingga Messenger menawarkan fitur-fitur komunikasi yang lebih mudah kepada pengguna.

Nasib Skype yang dipensiunkan ini sama dengan nasib aplikasi Microsoft Windows Live Messenger. Ironisnya, Skype dibeli untuk menggantikan aplikasi tersebut, dan sekarang nasib yang sama pun dialami oleh Skype.



Meskipun bukan aplikasi video call pertama, Skype sendiri adalah salah satu aplikasi obrolan video peer-to-peer modern yang pertama kali dikenal dan paling populer. 

Skype yang terlihat menjanjikan ini harus kehilangan momentum setelah dibeli oleh Microsoft pada 2011 lalu. Alasannya? Sebagian karena desain ulang yang tidak disukai orang dan sebagian lagi karena perusahaan rintisan seperti Zoom menawarkan fitur-fitur baru dan kualitas panggilan yang lebih baik. 

Ketika pandemi COVID-19 melanda pada tahun 2020 dan semua jenis pekerjaan kantor beralih ke pekerjaan jarak jauh, Zoom jadi yang paling laku, sementara Skype malah semakin tenggelam. Meski begitu, Skype sudah jadi teman para gen millenial selama kurang lebih 2 dekade, dan saatnya kita semua mengucapkan, “selamat tinggal, Skype!”