Automotive

Ramai-Ramai Pabrikan China Turunkan Harga Mobil, Untung Atau Buntung?

Bagja Pratama
Ramai-Ramai Pabrikan China Turunkan Harga Mobil, Untung Atau Buntung?

Uzone.id - Ramai-ramai pabrikan China pada menurunkan harga jual mobil-mobilnya di Indonesia. Skema 'perang harga' yang terjadi di China pun mulai merambat di Indonesia. Ada ancaman yang mengintai dari fenomena ini.

Belakangan, sejumlah merek asal China ramai-ramai memangkas harga jual mobilnya di Indonesia. Bahkan, ada beberapa nama yang tak hanya melakukannya sekali, melainkan berkali-kali.



Tercatat ada sejumlah merek yang telah mengambil langkah tersebut, mulai dari MG Motors, Wuling, Chery dan masih banyak lagi yang sudah melakukan praktik penurunan harga jual dari mobil yang sama.

Neta 

Neta Indonesia yang memangkas harga jual Neta V dari Rp 317 juta menjadi Rp 299 juta on the road (OTR) Jakarta pada pertengahan semester I/2024. 

Managing Director PT NETA Auto Indonesia, Jerry Huang, kala itu menjelaskan bahwa penurunan harga terjadi karena mobil sudah dirakit di dalam negeri melalui PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Bekasi, Jawa Barat. 

“Neta V-II kami pasarkan seharga Rp 299 juta dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 44 persen. Harga tersebut sudah termasuk insentif PPN,” ujar dia. 

Sehingga, harga kendaraan jadi lebih bersaing meskipun terdapat beberapa aspek yang telah diperbarui baik pada sisi desain maupun fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS). 

Morris Garage (MG) 

Langkah serupa ditempuh oleh Morris Garage (MG), merek blasteran Inggris-China, yang menyesuaikan harga MG 4EV hingga tiga kali. 

Awalnya, mobil ini dibanderol Rp 649,9 juta-Rp 699,9 juta saat masih berstatus impor dari Thailand. Setelah produksi dipindahkan ke pabrik di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, harganya turun signifikan menjadi Rp 395 juta. 

“Perubahan status dari Completely Built Up (CBU) ke Completely Knocked Down (CKD) membuat harga jadi jauh lebih rendah. Kalau impor, harga masih tinggi sekali, karena itu kami berinvestasi di Indonesia,” kata CEO MG Motor Indonesia, Alec He Guowei. 

Wuling 

Memasuki pertengahan 2024, Wuling Motors juga melakukan penyesuaian pada Air EV Standard Range, salah satu mobil listrik andalannya. Harga yang semula di kisaran Rp 190 jutaan kini terkoreksi menjadi Rp 170 jutaan. 

BAIC 

BAIC Indonesia menurunkan harga BJ40 Plus dari Rp 790 juta menjadi Rp 698 juta setelah diproduksi secara lokal pada pabrik PT HIM di Purwakarta, Jawa Barat, tahun ini. 

COO PT JHL International Otomotif (JIO), Dhani Yahya, menjelaskan bahwa penurunan harga murni hasil efisiensi produksi di dalam negeri tanpa mengurangi kualitas. 

“Sebelumnya, bea impor dan pajak barang mewah bisa mencapai 50 persen. Dengan produksi lokal, hanya 7–10 persen. Struktur pajak yang lebih ringan inilah yang membuat harga lebih bersahabat,” jelasnya. 

Jetour 

Jetour Indonesia pun mengikuti jejak serupa lewat program “manfaat terbaru” untuk model Dashing dan X70 Plus. 

Kini, Jetour Dashing Journey dipasarkan Rp 348,8 juta, sementara X70 Plus Journey ditawarkan Rp 359,8 juta, padahal pada Oktober 2024 lalu harganya masih di kisaran Rp 389 - Rp 414 jutaan. 



Chery 

Chery tak ketinggalan dengan menyesuaikan harga dua produk penerus Omoda 5 dan Omoda E5, yakni Chery C5 dan Chery E5. 

Sebagai perbandingan, Omoda 5 sebelumnya dibanderol mulai Rp 346,8 juta hingga Rp 414 juta. Kini, C5 dipasarkan lebih terjangkau di angka Rp 319,9 juta hingga Rp 349,9 juta. 

Sedangkan Omoda E5 varian Pure kini dijual Rp 369,9 juta, turun dari harga semula Rp 419,8 juta. Varian tertinggi dipatok Rp 399,9 juta, atau Rp 404,9 juta untuk opsi warna two tone dari sebelumnya Rp 498 jutaan.