Populix Dapat Kucuran Dana Rp72 M, Modal Ekspansi ke Asia Tenggara

Uzone.id — Di tengah kondisi ekonomi dan investasi yang suram, startup riset berbasis teknologi Populix mengumumkan perolehan dana seri B sebesar USD4,3 juta atau sebesar Rp72 miliar pada hari Selasa, (15/04).
Pendanaan ini dipimpin oleh MSW V Asia Fund X, dengan partisipasi dari Intudo Ventures, Altos Ventures, dan Acrew Capital.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan para investor untuk kembali berinvestasi dengan Populix, bahkan di iklim investasi saat ini,” kata Dr. Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix dalam keterangan resmi yang diterima Uzone.id, Rabu, (16/04).
Timothy mengatakan bahwa dana ini akan digunakan untuk memperkuat fundamental bisnis Populix dengan mengembangkan layanan, dan memanfaatkan teknologi untuk berinovasi di masa mendatang.
Tak hanya itu, Populix juga akan menggunakan kucuran dana ini untuk memperluas pasar mereka ke negara-negara tetangga.
“Selain itu, Populix juga berharap dapat mengembangkan sayap ke Asia Tenggara, seiring dengan tingginya kebutuhan dari klien kami saat ini,” tambahnya.
Perolehan ini menjadi pencapaian Populix maupun sektor startup Indonesia apalagi di tengah buruknya iklim investasi akibat tech winter beberapa tahun ke belakang, dan anjloknya harga IHSG beberapa waktu yang lalu.
Jeffrey Seah, Founder and General Partner of MSW Ventures, menjelaskan bahwa dalam satu dekade terakhir, pemahaman mengenai “Riset Pasar” secara perlahan terus bergeser dan didorong oleh faktor-faktor seperti persepsi privasi, munculnya referensi diri hingga kehadiran AI.
Hasilnya, bisnis dan organisasi banyak memprioritaskan keputusan yang terinformasi dengan menuntut kecepatan, ketepatan, dan kejelasan tujuan dalam penelitian pasar hingga pengambilan keputusan.
Hal inilah yang dilihat Jeffrey di Populix dan menyaksikan bagaimana perusahaan memadukan kedalaman penelitian tradisional dengan kecepatan data sintetis dan teknologi AI—yang unggul dalam hal kecepatan, akurasi, dan kemampuan tindakan yang belum pernah ada sebelumnya.
“Kami sudah mengenal dan dengan saksama mengikuti perjalanan Populix sejak tahap Pra-Seri A. Kami menyaksikan bagaimana jaringan data milik Populix yang luas mendemokratisasi akses pada wawasan berkualitas,” katanya.
Ia melanjutkan, “Hal ini memungkinkan Populix memperluas layanan di berbagai wilayah, dan mendorong gelombang inovasi berikutnya di sektor riset pasar.
Founding Partner Intudo, Patrick Yip juga menyatakan keyakinannya untuk mendukung bisnis Populix melalui investasi ini.
“Keikutsertaan Intudo bersama dengan investor tepercaya lainnya dalam putaran Seri B ini menunjukkan keyakinan berkelanjutan kami terhadap visi dan kemampuan Populix dalam mengeksekusi bisnis mereka,” katanya.
Hal yang sama disampaikan oleh Richard Song selaku Partner, Altos Ventures dan Kerry Whorton Cooper selaku Venture Advisor di Acrew Capital. Para investor ini berkomitmen untuk mendukung Populix yang diklaim memiliki mentalitas kepemilikan dan visi yang jelas untuk masa depan.
“Populix menunjukkan kualitas tersebut dengan memanfaatkan teknologi untuk merevolusi consumer insights di Indonesia,” kata Richard.
Pendanaan ini masuk di tengah penurunan yang cukup signifikan untuk startup Indonesia sepanjang tahun 2024. Laporan Data Vantage besutan DealStreetAsia mencatat total pendanaan yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan hingga 34 persen YoY, dan nilai investasi anjlok sekitar 66 persen atau senilai Rp7,3 triliun.