Automotive

Tragedi Tesla Cybertruck: Apa yang Salah hingga Pengemudi Tewas Terbakar?

Brian Priambudi
Tragedi Tesla Cybertruck: Apa yang Salah hingga Pengemudi Tewas Terbakar?

Uzone.id - Mobil listrik yang diyakini sebagai masa depan kendaraan, kini malah menjadi pencabut nyawa usai Tesla Cybertruck mengalami thermal runaway hingga terbakar. Nahasnya, pengendara mobil tersebut tidak dapat keluar dan ikut terbakar bersama kendaraannya.

Dilanisr dari Independent, hal ini terjadi kepada seorang pemilik Tesla Cybertruck bernama Michael Sheehan di Texas pada tahun 2024.

Kasus ini kembali mencuat karena pihak keluarga mengajukan gugatan setelah orang yang mereka sayangi tewas dengan tragis di dalam Tesla Cybertruck tersebut.

Pihak keluarga menceritakan Tesla Cybertruck tersebut mengalami insiden hingga terguling ke dalam parit dan tidak dapat melarikan diri saat baterai mengalami thermal runaway dan terbakar dengan intensitas yang hebat.

"Terbakar sampai mati pada suhu 5.000 derajat Fahrenheit - api yang begitu panas hingga tulang-tulang mengalami fraktur termal," sebut gugatan hukum terhadap produsen Tesla, Elon Musk.



Pengacara S. Scott West menyebutkan jasad Michael Sheehan lebih pendek delapan inci daripada sebelum korban terbakar. Menurutnya perubahan ini terjadi karena tulang terbakar hingga patah.

West juga menyebutkan, Sheehan tidak seharusnya meninggal jika bisa keluar dari kendaraan. Menurut keluarga, kecelakaan satu kendaraan seharusnya dapat ditanggung, tetapi Cybertruck yang dirancang secara cacat malah menjebak pengendara di dalamnya dan membakarnya hidup-hidup.





10 bulan setelah kejadian, pengacara telah berusaha untuk mencapai penyelesaian dengan Tesla, namun pembicaraan gagal dan pihak keluarga ingin terus maju secara hukum.

Perlu diketahui, Michael Sheehan membeli Tesla Cybertruck dari dealer pada tanggal 25 April 2024 di pinggirak kota Houston, Cypress, Texas.

102 hari kemudian setelah melakukan pembelian, Michael Sheehan yang sedang mengendarai Tesla Cybertruck keluar dari jalur dan menabrak gorong-gorong beton besar.



Akibat insiden itu menyebabkan sistem baterai menguap yang berakhir pada thermal runaway, reaksi berantai dari hubungan arus pendek. Peningkatan suhu yang tidak terkendali pun membuat mobil terbakar.

Terbakarnya Tesla Cybertruck membuat sistem kelistrikan mobil padam yang membuatnya tidak bisa keluar karena pintu dioperasikan secara elektrik.

Gugatan juga menyebutkan kalau gagang pintu di luar Tesla Cybertruck juga tidak berfungsi saat kejadian, sementara pelepas pintu manual darurat di dalam mobil juga sulit ditemukan dalam keadaan genting.

Kecelakaan yang dialami Sheehan bersama Tesla Cybertruck miliknya kala itu menjadi yang pertama di dunia. Tiga bulan setelahnya terdapat Tesla Cybertruck yang juga mengalami kecelakaan hingga tewas terbakar di dalam mobil di Piedmont, California.

Tesla sendiri sudah delapan kali melakukan recall atas produk Cybertruck sejak pertama kali diluncurkan. Recallnya pun berbeda-beda, ada yang pedal gas tidak berfungsi dengan baik, wiper depan rusak, hingga panel bodi terkelupas.