Automotive

Pembalap MotoGP Ngeluh Gaji Makin Kecil, Terendah Rp5,7 Miliar

Brian Priambudi
Pembalap MotoGP Ngeluh Gaji Makin Kecil, Terendah Rp5,7 Miliar

Uzone.id - MotoGP merupakan ajang balap motor paling prestisius di dunia. Namun kini kenyataannya, ajang balap ini tak semegah yang dipikirkan karena gaji pembalap MotoGP ternyata mengalami tren penurunan setiap tahunnya.

Hal ini diungkapkan oleh Jack Miller yang merupakan pembalap Pramac Yamaha. Miller saat ini mengeluhkan gaji pembalap MotoGP yang dinilainya kecil, bahkan tak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi.

"Para pembalap di masa lalu - tiga atau empat pembalap besar - dibayar dengan sangat tinggi," ujar Miller kepada podcast Gypsy Tales seperti dikutip dari Crash.

"Sekarang para pemula - atau pembalap mapan, termasuk saya - menandatangani kontrak dengan harga murah, hanya untuk bisa naik motor MotoGP atau coba peruntungan," lanjut Miller.





Jika melihat pembalap MotoGP paling ternama yakni Valentino Rossi, di puncak kejayaannya tahun 2008, 2009, 2010 memang mendapatkan gaji yang fantastis hingga 30 juta euro atau setara Rp574,7 miliar per tahun.

Sedangkan saat ini, pembalap ternama MotoGP seperti Fabio Quartararo dari Monster Yamaha dan Marc Marquez Ducati Lenovo hanya digaji 12 juta euro saja atau setara Rp229,8 miliar.



Bahkan sang juara dunia MotoGP 2024 yakni Jorge Martin yang kini pindah ke Aprilia Racing hanya digaji 5,8 juta euro atau setara Rp111,1 miliar saja.

Angka tersebut memang terlihat masih fantastis, namun jika melihat pembalap yang tidak terlalu terkenal seperti Raul Fernandez yang membela Aprilia Trackhouse hanya dibayar 300 ribu euro per tahun atau setara Rp5,7 miliar.

Bukan hanya Raul Fernandez saja yang mendapatkan angka tersebut, beberapa pembalap lain seperti Marco Bezzecchi di Aprilia Racing dan Fermin Aldeguer yang membela Gresini Racing juga mendapatkan nominal yang mirip.

Menurut Miller, terdapat alasan mengapa gaji pembalap MotoGP semakin menurun saat ini. Hal ini dikarenakan pabrikan memiliki posisi yang lebih kuat dari pembalap, artinya pabrikan dengan motor terbaik di lintasan punya daya tawar yang lebih besar daripada pembalap itu sendiri.



Ambil contoh Marc Marquez, mantan pembalap Honda ini rela pindah ke tim satelit Ducati di 2024 kemarin. Hal ini dilakukannya demi mendapatkan motor yang kompetitif, walaupun berakibat pada pendapatannya yang semakin keicl.

"Para pembalap ingin menang, melakukan yang terbaik. Itulah yang mereka kejar - hasil (bukan gaji). Sayangnya beberapa dari mereka tak mendapatkan gaji yang seharusnya, padahal mereka mempertaruhkan nyawa setiap akhir pekan," ungkap Miller.

"Mereka punya waktu terbatas untuk menghasilkan uang. (Uang yang dibayarkan kepada pembalap) telah berkurang banyak dalam 10 tahun terakhir," sebut pembalap yang sudah 11 tahun di MotoGP.