Muncul Lagi Rumor ByteDance Mau ‘Caplok’ Traveloka

Uzone.id – Kabar rencana ByteDance yang tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi Traveloka kembali berhembus.
Pembicaraan yang semakin intens antara ByteDance dan Traveloka mengindikasikan potensi kemitraan di antara kedua perusahaan, seperti yang dilaporkan oleh DealStreetAsia.
Sayangnya, baik TikTok Indonesia maupun Traveloka belum memberi penjelasan resmi mengenai rumor yang kembali beredar ini.
Tahun lalu, isu akuisisi ini juga sempat ramai dibicarakan. Namun, TikTok membantah kabar tersebut. Lewat keterangan perwakilan TikTok, perusahaan dengan lugas menyampaikan bahwa mereka tidak berniat untuk mengakuisisi startup lokal.
“Tidak ada rencana untuk mengakuisisi OTA lokal,” tulis TikTok (17/7/2024).
Rumor serupa juga sempat menerpa Grab dan Gojek. Di bulan Maret lalu, Grab dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan pinjaman senilai 2 miliar dolar AS atau setara Rp33,2 triliun.
Uang tersebut kabarnya dipersiapkan untuk mendukung akuisisi GoTo a.k.a induk perusahaan yang menaungi Gojek. Namun, memang pada akhirnya belum ada kesepakatan yang tercapai.
Sejak awal tahun, kabar merger dan akuisisi startup dalam negeri memang sedang santer dibahas. Kondisi ekonomi global yang tidak menentu menjadi salah satu faktor yang membuat tak sedikit startup memilih untuk mengambil langkah akuisisi.
Contohnya, Tokopedia yang diambil alih oleh ByteDance pada Januari 2024. ByteDance mengakuisisi 75,01 persen saham Tokopedia. Dalam sebuah wawancara, CEO GoTo mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil agar perusahaan tetap bisa bertahan.
Selain Tokopedia, ada juga Mekari dan Blibli. Dua perusahaan digital ini mengambil langkah akuisisi perusahaan lainnya untuk memperluas bisnis hingga meningkatkan peluang pendapatan mereka.
Di bulan Juni 2024, Mekari yang merupakan sebuah perusahaan software-as-a-service (SaaS) mengumumkan akuisisi Jojonomic, sebuah perusahaan yang mengembangkan solusi tanpa kode yaitu Officeless Operating System.
Selanjutnya, langkah akuisisi juga dilakukan oleh e-commerce Blibli pada 20 Juni 2024 lalu. Perusahaan ini mengakuisisi PT Dekoruma Inovasi Lestari (DIL) dengan membeli 26.167 lembar saham seri C yang mewakili 99,83 persen kepemilikan saham seharga Rp,1,16 triliun.