Startup

Merger GoTo: Grab Tegas Membantah, Danantara Sebut Tak Terlibat

Vina Insyani
Merger GoTo: Grab Tegas Membantah, Danantara Sebut Tak Terlibat

Uzone.id — Hampir sebulan sekali isu merger dua platform ride-hailing GoTo dan Grab muncul ke permukaan. Meski begitu, hingga saat ini baik itu GoTo maupun Grab masih tetap membantah perihal kabar ini.

“Para pihak tidak terlibat dalam diskusi apapun saat ini, dan Grab belum menandatangani perjanjian definitif apapun. Indonesia terus menjadi negara penting dalam menjalankan misi kami, karena kami terus melayani pelanggan, mitra pengemudi, dan pedagang kami di Indonesia,” kata manajemen Grab Singapura sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Selasa, (10/06).

Sementara itu, kabar lain menyebut kalau Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara Indonesia) ikut menjajaki peluang investasi dalam transaksi ini. Saat ini, Danantara dikabarkan sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan GoTo untuk mengakuisisi saham minoritas.



Hal ini diambil sebagai bagian dari respon pemerintah terhadap potensi adanya monopoli jika GoTo yang merupakan raksasa teknologi Indonesia diambil oleh Grab.

Menanggapi hal tersebut, pihak Danantara pun buka suara dan menyebut bahwa saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut.

“Saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut,” kata Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja dikutip dari Tempo.

Meski begitu, Danantara menyebut kalau pihaknya tetap terbuka pada peluang investasi yang sejalan dengan tugas mereka dalam memperkuat sektor strategis.



Pihak GoTo sendiri belum memberikan jawab terkait kabar ini. Namun, dari jawaban sebelumnya yang disampaikan pada Mei 2025 lalu, pihak GoTo menyebut belum ada kesepakatan apa-apa dengan pihak Grab.

“Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” tegas GoTo dalam keterangan resminya.

“Sebagaimana telah kami jelaskan pada keterbukaan yang kami sampaikan sebelumnya tertanggal 19 Maret 2025, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa,” jelas perusahaan.