Menperin Pede GIIAS 2025 Bisa Genjot Penjualan Industri Otomotif

Uzone.id - Belakangan ini industri otomotif baik roda empat maupun roda dua mengalami penurunan penjualan dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini dengan adanya pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 bisa menggenjot penjualan.
"Pameran ini mudah-mudahan bisa menjadi titik untuk mengembalikan keinginan belanja dari masyarakat Indonesia dalam membeli kendaraan," ujar Menperin di GIIAS 2025, Tangerang, Banten.
Pihak Gaikindo mengklaim GIIAS 2025 memang menjadi pameran otomotif kedua terbesar setelah China, sehingga diyakini memiliki peran yang penting di industri nasional.
Menperin Agus menyebutkan di tahun 2024 kemarin, pameran mampu berkontribusi secara signifikan untuk menghidupkan industri otomotif nasional.
Harapannya di tahun ini diharapkan juga bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan tahun lalu, mengingat gelaran di 2025 ini banyak dihadiri model baru hingga merek-merek baru.

"Tidak hanya menampilkan produk dan inovasi terkini, tapi dapat menjadi katalisator kolaborasi strategis antara pemerintah, pelaku industri dan mitra internasional dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi dan pusat ekspor kendaraan maupun ekspor di pasar global yang terus berkembang," sebutnya.
Soal ekspor, sebenarnya berbanding terbalik dari penjualan domestik karena memiliki capaian yang cukup positif.
Menurut Agus, catatan tersebut merepresentasikan penerimaan dan juga kepercayaan pasar global terhadap produk-produk yang diproduksi di Tanah Air.
"Mari kita jadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor otomotif yang berdaya saing. Gaikindo telah membuktikan dirinya sebagai mitra strategis dan terpercaya bagi pemerintah dalam masa sulit maupun masa baik," ungkap Agus.
Perlu diketahui, GIIAS 2025 saat ini masih berlangsung mulai 23 Juli sampai 3 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Rekap penjualan mobil di Juni 2025 kemarin berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengakui terdapat penurunan yakni hanya 61.647 unit.
Diyakini turunnya penjualan otomotif dikarenakan adanya tantangan perekonomian secara global yang membuat daya beli konsumen berkurang.