Automotive

Mengenal Pesawat Siluman B-2 Spirit Amerika yang Bombardir Iran

Bagja Pratama
Mengenal Pesawat Siluman B-2 Spirit Amerika yang Bombardir Iran

Uzone.id - Pesawat siluman pengebom B-2 terlibat dalam serangan AS terhadap Iran. Pesawat ini punya teknologi canggih dan sanggup membawa bom berdaya ledak tinggi.

Adapun bom GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator seberat sekitar 15 ton adalah senjata yang mungkin digunakan dalam serangan AS ke Iran. Pesawat B-2 dapat membawa 2 bom jenis itu.

Mengutip BBC, GBU-57 adalah singkatan dari Guided Bomb Unit, dan 57 adalah nomor desain. Hanya AS yang dapat memakai GBU-57 secara efektif, di mana bom ini hanya bisa diluncurkan oleh pesawat pengebom siluman B-2 Spirit yang bermarkas di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri.

Secara sederhana, proses pengeboman adalah dengan memilih target, koordinat yang diinginkan dimasukkan ke dalam sistem penargetan pesawat pengebom dan ditransfer ke senjata.

Panduan presisi dilakukan melalui navigasi satelit. Menjatuhkan bom yang sangat berat dari ketinggian, memberinya sejumlah besar energi kinetik atau energi yang diperoleh melalui gerakan, memungkinkan bom menembus tanah dalam-dalam.

Selubung eksternal yang diperkeras secara khusus menjaga integritas struktural bom saat terjadi benturan. Sekering tunda di bagian ujung ekor memungkinkan 13.600 kg bahan peledak tinggi diledakkan pada kedalaman yang tepat.

Lebih dari satu senjata mungkin perlu dijatuhkan, yang pertama untuk menciptakan jalur yang besar bagi yang kedua dan selanjutnya, untuk memastikan penghancuran fasilitas apa pun. Semua harus melalui titik dampak yang sama.

Adapun pesawat pembom Northrop B-2 Spirit, adalah pesawat pembom strategis berat Amerika dengan teknologi siluman yang dirancang menembus pertahanan anti pesawat.

Pesawat ini dirancang Northrop (kemudian Northrop Grumman) sebagai kontraktor utama, dengan Boeing, Hughes, dan Vought sebagai subkontraktor utama, dan diproduksi dari tahun 1988 hingga 2000.

B-2 Spirit mampu membawa amunisi konvensional dan nuklir. Sulitnya B-2 dilacak radar berasal dari kombinasi pengurangan tanda inframerah, akustik, elektromagnetik, visual, dan radar. Teknologi ini menyulitkan sistem pertahanan canggih untuk mendeteksi, melacak, dan menyerang B-2.