Digilife

Lagi-lagi Efisiensi, Microsoft PHK 9 Ribu Karyawan

Vina Insyani
Lagi-lagi Efisiensi, Microsoft PHK 9 Ribu Karyawan

Uzone.id – Microsoft kembali merumahkan ribuan karyawan mereka pada pertengahan 2025 ini. Kamis, (03/07), raksasa teknologi ini mengumumkan akan melakukan PHK pada 9 ribu karyawan di seluruh dunia.

Putaran PHK ini menjadi salah satu yang terbesar setelah pada 2023 lalu mereka memangkas lebih dari 10 ribu karyawan.

PHK ini berdampak pada ratusan posisi di berbagai divisi, salah satunya adalah divisi game dan marketing. Pada Rabu, (02/07), perusahaan telah mengirimkan pemberitahuan pada karyawan yang terdampak, salah satunya di bisnis video game Xbox.



Selain Xbox, PHK ini juga disebut menerpa King Microsoft yang berbasis di Barcelona. Pengembang video game Candy Crush ini harus memangkas 10 persen stafnya, atau sekitar 200 pekerjaan.

Sebanyak 830 pekerja yang terdampak merupakan karyawan yang bekerja di kantor Microsoft di Washington. 

Pemangkasan ini juga akan mempengaruhi banyak tim di seluruh dunia, termasuk divisi penjualan yang terdampak karena ‘perubahan organisasi’ agar sukses di "pasar yang dinamis." 

Microsoft enggan menyebutkan jumlah total PHK, tapi mereka menyebut efisiensi ini berdampak ke sekitar 4 persen dari jumlah tenaga kerja yang dimilikinya setahun yang lalu.

Setahun lalu, tepatnya pada Juli 2024, Microsoft memiliki 228 ribu pekerja penuh waktu. Ini belum dikurangi oleh putaran PHK yang dilakukan Microsoft, namun kemungkinan mereka telah mengisinya dengan orang baru dan tetap memiliki jumlah karyawan yang sama.



Jika berdasarkan jumlah tersebut maka PHK terbaru Microsoft ini akan memangkas kurang lebih sekitar 9 ribu karyawan. 

Sebuah memo pun muncul ke karyawan divisi game. CEO Xbox Phil Spencer menyebutkan salah satu alasan pemangkasan besar-besaran ini.

“Pemangkasan ini akan memposisikan bisnis video game untuk kesuksesan yang berkelanjutan dan memungkinkan kami untuk berfokus pada area pertumbuhan strategis,” katanya, dikutip dari AP News.

Selain itu, pengembangan AI juga kemungkinan menjadi salah satu alasan Microsoft memangkas ribuan karyawan mereka. Pembuat Windows ini telah mencanangkan modal sebesar USD80 miliar untuk tahun fiskal 2025 demi AI. 

Namun, melonjaknya biaya untuk infrastruktur AI telah membebani biaya perusahaan. Oleh karena itu, Microsoft mencoba untuk mengurangi lapisan organisasi dengan lebih sedikit manajer dan merampingkan produk, prosedur, dan perannya.