Komparasi Biaya Operasional BYD Atto 1 vs Mobil LCGC, Beda Rp8 Juta!

Uzone.id - BYD Atto 1 yang baru saja menggemparkan Indonesia gak hanya harga murahnya aja, tapi juga hitungan biaya operasionalnya yang juga terjangkau, bahkan ketika harus dibandingkan dengan LCGC.
Secara harga, BYD Atto 1 setara dengan mobil murah ramah lingkungan alias LCGC (low cost green car). Padahal, secara teknologi Atto 1 sudah menggendong mesin listrik bertenaga baterai (BEV).
Lalu bagaimana perbandingan biaya operasional kedua mobil ini? Lebih murah Atto 1 atau jajaran mobil LCGC?
Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata mengungkapkan selisih pengeluarannya sangat mencolok.

Berdasarkan simulasi konsumsi rata-rata harian kendaraan sejauh 40 km, mobil ICE yang menggunakan bahan bakar jenis Pertalite dengan harga Rp10.000 per liter dan efisiensi 20 km/liter memerlukan dana harian sebesar Rp20.000.
"Dalam sebulan, biaya tersebut membengkak menjadi Rp600.000, dan dalam setahun mencapai Rp7.200.000 hanya untuk bahan bakar," ujarnya di GIIAS 2025.
Tak berhenti di situ, pemilik ICE juga harus mengeluarkan dana tambahan untuk pajak sebesar Rp3.000.000 dan biaya perawatan tahunan mencapai Rp2.000.000. Total pengeluaran tahunan mencapai Rp12.200.000.
Untuk BYD Atto 1, lanjut Bobby, mobil listrik ini menawarkan dua pilihan pengisian daya, yaitu melalui SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) atau pengisian daya di rumah.
"Jika menggunakan SPKLU dengan tarif Rp 2.630/kWh dan konsumsi 8,5 km/kWh, biaya harian hanya Rp12.376. Biaya bulanan menjadi Rp371.294 dan tahunan Rp4.455.529," katanya.
Sementara untuk pengisian daya di rumah jauh lebih hemat. Asumsi tarif Rp1.447/kWh, biaya harian hanya Rp6.809, atau sekitar Rp204.282 per bulan dan Rp2.451.388 per tahun.
"Ditambah pajak kendaraan Rp150.000 dan biaya perawatan Rp1.000.000, total biaya tahunan untuk Atto 1 dengan home charging hanya Rp3.601.388," ujar Bobby.
Jadinya, selisih total pengeluaran antara mobil bensin seperti LCGC (Rp12.200.000) dan Atto 1 (Rp3.601.388) home charging mencapai Rp8.598.612 per tahun.
Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan mengatakan, selain efisiensi biaya, mobil listrik seperti Atto 1 juga menawarkan keuntungan tambahan biaya perawatan yang lebih rendah.
"Ini menjadikan Atto 1 sebagai solusi ideal bagi masyarakat urban yang membutuhkan kendaraan harian dengan biaya operasional rendah," katanya.
Seperti diketahui, Atto 3 hadir di Indonesia dalam dua varian, Atto 1 Dynamic dan Atto 1 Premium. Masing-masing, Atto 1 Dynamic dijual Rp195 juta dan varian Premium Rp235 juta.