Automotive

Jorge Martin Comeback: Cedera Panjang, Kena Mental dan Star Syndrome

Bagja Pratama
Jorge Martin <em>Comeback</em>: Cedera Panjang, Kena Mental dan <em>Star Syndrome</em>

Uzone.id - Tiga kata itu pantas dilecutkan di gelaran MotoGP Ceko 2025. Pada seri ini, untuk pertama kalinya sang juara dunia bertahan, Jorge Martin comeback.

Namun, muncul kembalinya Martin di lintasan tidak sesederhana itu. Drama--seperti biasa, seolah ingin dekat-dekat dengan Martin, terlebih karena perselisihannya dengan Aprilia yang ingin ia tinggalkan, tapi gak jadi dan kini tetap bertahan.



Cidera panjang yang dialami Martin--sekitar 7-9 bulan menepi dari lintasan balap, pastinya memengaruhi kondisi mentalnya. Apalagi, dirinya baru saja juara dunia, jadinya kena 'penyakit' star syndrom.

Jorge Martin mengadakan konferensi pers tunggal pada Kamis (17/7) menjelang MotoGP Republik Ceko. Pembalap Spanyol itu menjadi emosional saat mengingat cederanya dan betapa kesepian saat dirawat di rumah sakit di Qatar.

"Ini tentu saja merupakan enam atau tujuh bulan yang sangat sulit, sangat menderita, dengan banyak cedera, dan sekarang, saya senang berada di sini untuk kembali ke motor MotoGP saya. Dengan senang hati, mengatakan bahwa saya akan terus bersama Aprilia pada 2026," ungkapnya, melansir Motorsport.

"Saya ingin menjelaskan sedikit tentang apa yang terjadi. Setelah cedera kedua, ketiga atau keempat, saya mulai memiliki banyak keraguan tentang masa depan saya dan tentang diri sendiri. Saya harus membuat keputusan terkait masa depan.


"Keputusan itu adalah mencoba Aprilia untuk beberapa balapan lagi atau mengaktifkan klausul yang kita semua tahu. Saya menolak keduanya dan saya menghormati itu karena Aprilia memperjuangkan hak-hak mereka dan saya harus memperjuangkan apa yang terbaik bagi saya, yaitu mencoba beralih ke proyek lain.

"Kami memulai dengan perselisihan itu dan saya ingin terus berjuang untuk pergi, tetapi dalam hidup Anda harus membuat keputusan dan sekarang keputusannya adalah bertahan di sini untuk satu tahun lagi. Marco Bezzecchi dan Aprilia melakukan pekerjaan dengan baik dan saya bukan orang bodoh. Saya melihat bahwa bersama-sama kami bisa meraih hasil yang sangat bagus, kami memiliki potensi dan kami harus siap menghadapi apa pun yang akan terjadi," demikian penjelasannya.

Martin ditanya apakah ia menyesali apa yang telah dilakukan selama ini.

"Saya tidak menyesali apa pun, semua yang telah saya lakukan adalah apa yang saya pikir terbaik untuk masa depan. Bagi saya, tidak ada yang bisa memahami apa yang Anda rasakan saat berada di rumah sakit dengan 12 tulang rusuk patah dan Anda tidak bisa tidur selama seminggu penuh karena rasa sakit.

Poin pentingnya adalah bahwa dalam sebuah hubungan ketika terjadi perpisahan, jatuh cinta lagi sangatlah rumit, tidak ada yang pernah sama.

"Dalam hubungan, ada seperti roller coaster, Anda jatuh cinta, kemudian Anda mengalami beberapa pertengkaran kecil. Tetapi pada akhirnya, jika Anda menyukai orang lain, Anda akan berusaha untuk bersama dan memperjuangkan tujuan Anda dan itulah titik di mana kami berada sekarang," tandasnya.

"Saya tak bisa bilang tak ada yang terjadi. Kami memang bertengkar hebat dengan Aprilia, tapi sekarang saatnya mulai membangun bersama karena kami berdua ingin bersama dan menang di masa depan, saya rasa tak menutup kemungkinan saya dan Aprilia akan jatuh cinta lagi." beber pembalap nomor 89 ini.

Meskipun Martin ingin mengakhiri masalah ini, pertanyaan-pertanyaan masih mencoba mengungkap alasan di balik keputusan sang rider.

"Saat menandatangani kontrak dengan Aprilia, saya ingin menjaga margin keamanan. Itulah mengapa saya memasukkan klausul tersebut. Saya tak bisa membalap karena cedera dan tak punya kesempatan untuk menguji motor, jadi saya meminta untuk mengeksekusi klausul itu karena ada tenggat waktu.

"Tapi sekarang, yang terpenting adalah saya ada di sini," tegasnya.

Setelah hampir sembilan bulan mengalami cedera dan hanya satu balapan, konfrontasi besar antara Martin dan Aprilia dapat menimbulkan ketegangan di dalam garasi.

"Ketika Anda datang ke paddock setelah sekian lama dan dengan semua situasi ini, Anda dapat merasakan sedikit ketegangan, tetapi pada akhirnya hal terbaik antara pembalap dan tim adalah komunikasi dan Anda selalu dapat mengatakan apa yang Anda pikirkan, mereka memiliki kebebasan, jika ada sesuatu yang tidak beres, untuk berbicara kepada saya dan sebaliknya," katanya sebelum mengakui bahwa ia belum meminta maaf kepada Aprilia.

"Tidak, saya belum meminta maaf karena saya merasa tidak perlu meminta maaf untuk apa pun. Saya melakukan apa yang saya pikir terbaik untuk karier saya. Sekarang kami bersama, kami akan memulai bersama, kami akan berbicara bersama dan jika mereka merasa saya harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki hubungan, saya akan melakukannya," cetusnya.



"Saya akan berterima kasih kepada Massimo Rivola untuk semua yang telah mereka lakukan untuk mempertahankan saya di sini, dan kesempatan yang kami berikan satu sama lain, tapi sekarang mari kita terus bekerja," Martin menandaskan.

Jorge mengakui bahwa ada banyak 'pembicaraan' dan, di satu sisi, opini publik sangat kritis terhadap dirinya dengan banyak penggemar yang meremehkannya.

"Para penggemar sangat penting, mereka adalah mesin dari olahraga dan kehidupan kami, tanpa mereka mustahil untuk bersaing dengan motor-motor ini. Tetapi, saya juga bisa memahami pendapat mereka, saya hanya bisa mengatakan kepada mereka bahwa saya telah melakukan apa yang saya pikir terbaik untuk hidup saya. Itu saja. Saya berharap beberapa dari mereka akan kembali ke sisi saya, tetapi sejujurnya, saya tidak terlalu memperhatikan kritik, saya fokus pada keluarga saya untuk menjadi kuat," pungkas Martin.