Startup

Jera Kena ‘Tipu’ eFishery, Temasek Enggan Investasi di Startup Kecil

Vina Insyani
Jera Kena ‘Tipu’ eFishery, Temasek Enggan Investasi di Startup Kecil

Uzone.id — Investor asal Singapura, Temasek, akan memotong dana investasi mereka khusus untuk startup-startup di tahap awal. Hal ini dilakukan karena adanya kenaikan suku bunga dan kejadian-kejadian memalukan yang menimpa mereka.

Perubahan ini diterapkan setelah perusahaan ini menginvestasikan ratusan juta dolar ke berbagai startup namun pada akhirnya berakhir runtuh–dan tidak bertahan lama. 

Sebut saja startup kripto FTX yang runtuh di tahun 2022 dan eFishery sebuah bisnis agritech Indonesia yang sudah tak beroperasi lagi setelah terkena kasus penipuan. Dua startup besar ini sebagian besar didanai oleh Temasek.



Tak ingin terjerat dalam kasus serupa, Temasek pun menerapkan strategi tersebut untuk mengurangi resiko yang kemungkinan timbul.

“Portofolio investasi Temasek telah mengalami beberapa pukulan besar dalam beberapa tahun terakhir," kata seorang manajer investasi, dikutip dari Financial Times, Selasa, (10/06).

Ia melanjutkan, “Mereka mengubah pendekatan mereka agar bisa mendapatkan startup berbeda dan juga mengurangi volatilitas hasil."

Menurut data Tracxn, investasi Temasek di perusahaan tahap awal turun dari USD4,4 miliar pada tahun 2021 menjadi hanya USD509 juta tahun lalu. Tahun ini, Temasek berencana hanya mengeluarkan USD70 juta untuk sepanjang tahun ini.



Pada periode yang sama, Temasek juga memangkas jumlah startup yang mereka danai dari yang awalnya 82 startup di 2021 menjadi 11 startup saja di 2024.

Meski begitu, Temasek menyebut akan terus berinvestasi pada perusahaan-perusahaan rintisan secara tidak langsung melalui dana modal ventura. Namun, investasi langsung mereka telah bergeser demi mendanai startup yang akan go public.