Jepang hingga AS Siaga Gempa Rusia, Andalkan Sistem Peringatan Tsunami

Uzone.id — Gempa dengan
magnitudo M8.7 mengguncang Kamchatka, Rusia pada Rabu pagi, (30/07). Gempa ini
tidak hanya mengguncang Rusia namun juga berdampak ke beberapa negara seperti
Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Hawaii hingga beberapa wilayah Indonesia.
Masing-masing dari negara ini langsung memberikan warning bagi warga yang berada di wilayah terdampak. Di Jepang misalnya, pemerintah langsung memberikan peringatan untuk melakukan evakuasi dari daerah yang terdampak. Pemerintah setempat juga dengan tanggap melaporkan adanya 3 gelombang tsunami yang terlihat.
Tak hanya itu, pemerintah Jepang juga melaporkan akan ada
gelombang hingga 3 meter bertiba di sepanjang pantai utara Jepang.
Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama, dimana beberapa saat setelah terdeteksinya gempa Rusia, pemerintah langsung memberikan peringatan untuk beberapa wilayah seperti seluruh wilayah Hawaii, garis pantai Alaska hingga pesisir California.
Melihat sigapnya mereka dalam menghadapi bencana alam,
Jepang hingga Amerika Serikat mengandalkan teknologi sistem peringatan dini.
Berikut beberapa sistem peringatan bencana yang ada di masing-masing negara.
Amerika Serikat
Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan peringatan
tsunami untuk sebagian wilayah pesisir California, termasuk Bay Area, Central
Coast, serta Teluk San Francisco dan San Pablo.
Dioperasikan oleh National Oceanic and Atmospheric
Administration (NOAA), Amerika Serikat memiliki dua pusat peringatan yang
dipantau setiap saat.
Yang pertama adalah Pusat Peringatan Tsunami Pasifik
(PTWC) di Hawaii didirikan setelah tsunami tahun 1946 yang melanda Hawaii. PTWC
menyediakan pesan tsunami untuk Kepulauan Hawaii, wilayah Pasifik dan Karibia
AS, dan Kepulauan Virgin Britania Raya.
Selanjutnya, ada Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC) di Alaska yang didirikan pasca gempa bumi terbesar di AS tahun 1964.
Melansir dari NOAA, sistem ini mendeteksi gempa bumi dan
mengamati dan mengukur tsunami. Mereka menggunakan jaringan seismik yang
bergerak sekitar 100 kali lebih cepat daripada tsunami sehingga informasi soal
gempa bumi akan segera diproses dan potensi tsunami bisa terdeteksi.
Jepang
Jepang bahkan lebih maju lagi. Negara ini sudah
mengemabngkan sistem peringatan dini dari tahun ke tahun. Mereka menjadi
negara pertama di dunia yang menyelesaikan 'sistem peringatan dini gempa bumi
bawah laut'.
Mereka memasang lebih dari 6.000 km kabel serat optik di
perairan sekitar dan membangun 186 stasiun pengamatan yang terhubung di atas
patahan bawah laut.
Menurut situs Biz Chosun, dikutip Rabu, (30/07),'Jaringan
saraf' untuk mendeteksi gempa bumi di bawah dasar laut ini dapat mengukur
gelombang seismik dan perubahan tekanan yang disebabkan oleh tsunami secara
real-time.
Dengan sistem baru ini, Jepang bisa mengevakuasi
orang-orang dan mempersiapkan infrastruktur penting untuk menghadapi dampaknya
beberapa menit lebih awal dari yang saat ini dilakukan.