Indonesia dan Rusia Perkuat Kerjasama, dari 5G hingga Keamanan Siber

Uzone.id — Indonesia dan Rusia resmi memulai kerjasama strategis di bidang digital. Kerjasama ini disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin.
Momen ini ditandai dengan prosesi pertukaran sejumlah dokumen kerja sama bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, yang mempertegas komitmen kedua negara dalam memperluas kolaborasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi.
Kerjasama ini juga ditandai dengan pertukaran MoU antara Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia dan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Federasi Rusia.
Kolaborasi digital ini mencakup pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), tata kelola spektrum frekuensi radio, penguatan keamanan siber, serta penyusunan kebijakan internet.
Nota kesepahaman ini berlaku lima tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis, untuk menciptakan fondasi jangka panjang untuk transformasi digital.
Program kerjasama juga melibatkan produksi konten digital, seminar bilateral, dan pertukaran riset antar-lembaga.
“Indonesia dan Rusia sepakat membentuk Sub-Komite Khusus sebagai penggerak utama program digital bersama, termasuk pelatihan SDM, pertukaran teknologi, dan inisiatif konten media kolaboratif,” kata Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid.
Tidak dijelaskan secara lebih rinci mengenai kerjasama ini, namun Meutya menyatakan bahwa kerja sama ini tidak berhenti pada penandatanganan, tetapi segera masuk tahap pelaksanaan.
Menggaet Rusia sebagai mitra tak luput dari keberhasilan mereka dalam menghadirkan layanan internet cepat dan murah bagi 92 persen penduduknya.
Hal ini sejalan dengan misi pemerintah Indonesia saat ini yang memang tengah berencana mengimplementasikan internet cepat 100 mbps untuk masyarakat.
Tak hanya itu, Rusia juga berhasil menerapkan tarif broadband rumah di Rusia berkisar Rp95.000–Rp160.000 per bulan, sehingga diharapkan bisa dicontoh dan menjadi referensi bagi Indonesia dalam menerapkannya di daerah 3T.
Meutya menyebut bahwa kerjasama ini menjadi tonggak penting arah baru hubungan bilateral kedua negara dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi digital global.
“Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia,” tegas Meutya Hafid.
Selain soal digital, kerja sama antara Indonesia dan Rusia juga dilakukan dalam sektor pendidikan, transportasi lintas negara hingga digital dan media massa kedua negara.