Indikator Pasar Bitcoin Stabil setelah Hampir Sentuh USD112 Ribu

Uzone.id - Pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa pekan ini memperlihatkan trend positif, bahkan beberapa orang ahli menganalisa indikator pasar Bitcoin tidak mengalami perubahan. Harga terpantau stabil setelah hampir menyentuh USD 112 Ribu.
Dari grafik pergerakan harga 1 Bitcoin berapa rupiah, , memperlihatkan saat ini Bitcoin dijual USD 108.847. Bitcoin sekarang ini masih stabil belum memperlihatkan tanda-tanda peningkatan. Meskipun banyak analis yang memprediksi siklus kali ini belum mencapai puncaknya.
Sementara itu, crypto news terupdate juga mengindikasikan bahwa harga Bitcoin akan stabil dan cenderung meningkat. Sebelum membahas analisa crypto yang sekarang ini sedang memasuki siklus bullish, maka kamu harus mengetahui pengertian Bitcoin dan sejarahnya.
Harga BTC kini berada pada level US$108.616 setelah hampir mencapai puncak tertingginya di US$112 ribu beberapa waktu lalu. Stabilitas ini didukung oleh indikator pasar Bitcoin yang positif serta kondisi makro ekonomi global yang kuat.
Meskipun terjadi sedikit penyesuaian, harga Bitcoin tetap menunjukkan kekuatan fundamentalnya. Dalam laporan mingguan NYDIG, tampaknya tidak ada indikasi bahwa pasar crypto berada dalam kondisi euforia berlebihan.
Saat ini, indikator pasar Bitcoin menunjukkan stabilitas, yang mencerminkan bahwa kenaikan harga didorong oleh dinamika pasar yang lebih rasional dan pertimbangan makro yang matang.
NYDIG mencatat bahwa faktor-faktor seperti volume perdagangan, open interest dalam instrumen derivatif, dan perilaku investor tetap dalam kondisi sehat, tanpa menunjukan tanda-tanda adanya gelembung harga.
Hal ini berbeda dari reli sebelumnya yang sering kali muncul akibat spekulasi ekstrem dan lonjakan partisipasi jangka pendek. Kali ini, kenaikan harga didorong oleh faktor-faktor makro ekonomi, termasuk inflasi yang tinggi di berbagai negara maju, pelonggaran kebijakan moneter, serta ketidakpastian geopolitik yang mendorong minat investor terhadap aset alternatif.
Meskipun ada penurunan minor, harga tersebut masih mendekati rekor tertinggi yang baru tercapai, yakni USD112.000, yang melewati rekor sebelumnya di USD109.358 pada Januari 2025. Penyesuaian kecil ini tidak dipandang sebagai tanda melemahnya harga, melainkan sebagai konsolidasi yang sehat menurut NYDIG.
Sekarang ini Investor tampaknya kini lebih berhati-hati, dan banyak yang mulai fokus pada aspek makro ekonomi jangka panjang. Laporan tersebut juga mencatat bahwa sejak peristiwa halving pada April 2024, Bitcoin telah mengalami kenaikan harga sekitar 75 persen.
Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan lonjakan tiga digit yang terjadi pada siklus sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa pasar mulai menunjukkan kedewasaan. Cipolaro menekankan bahwa pada siklus saat ini, hanya tercatat tujuh kali penurunan harga lebih dari 10 persen.
NYDIG menyoroti bahwa salah satu faktor makro ekonomi utama yang memperkuat posisi Bitcoin adalah penurunan nilai mata uang fiat di berbagai negara.
Selain itu, peningkatan minat dari institusi keuangan besar yang ingin memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio mereka mencerminkan kepercayaan yang semakin meningkat terhadap aset ini sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Volatilitas Bitcoin mungkin masih ada, namun cenderung menurun dari tahun ke tahun. Ini adalah pertanda positif bahwa pasar mulai memahami fungsi Bitcoin dalam konteks ekonomi global yang lebih luas.
Sejak menyentuh titik terendah di US$15.450 pada November 2022, harga Bitcoin telah meningkat lebih dari tujuh kali lipat. Kenaikan ini tidak hanya dipicu oleh permintaan, tetapi juga oleh kelangkaan pasokan, terutama setelah peristiwa halving.
Namun, NYDIG memperingatkan bahwa pertumbuhan yang sangat pesat seperti ini mungkin tidak akan selalu berulang, karena pasar mulai mengadopsi karakteristik yang lebih mirip dengan pasar keuangan tradisional.
Seiring dengan meningkatnya hubungan antara cryptocurrency dan elemen-elemen makroekonomi global, para analis memprediksi bahwa fluktuasi suku bunga, tingkat inflasi, dan situasi geopolitik akan menjadi pendorong utama pergerakan harga di masa mendatang.
Saat ini, para investor memandang Bitcoin sebagai aset penting yang memberikan peluang untuk diversifikasi portofolio dan kemungkinan perlindungan terhadap dampak tekanan ekonomi sistemik.
Pergerakan Harga BTC
Dilansir dari Pintu Market, harga BTC hari ini adalah Rp 1.771.758.235, dengan volume transaksi untuk Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mencapai angka USD39.026.819.766. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 43,10 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya dan mencatatkan kenaikan terbaru dalam daftar mata uang crypto.
Sementara itu, Bitcoin (BTC) pernah mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$111.814 dan harga terendah sepanjang waktu pada angka US$67,81.
Saat ini, nilai Bitcoin diperdagangkan 2,57% lebih rendah dibandingkan dengan harga tertinggi yang pernah ada dan 160.551,16% di atas titik terendahnya.
Sedangkan kapitalisasi pasar untuk Bitcoin (BTC) saat ini berada di angka US$2.165.437.467.194. Kapitalisasi pasar ini dihitung dengan cara mengalikan harga per token dengan jumlah token BTC yang beredar, yang saat ini berjumlah 20 juta.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi.
Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.