Huru-hara Kasus Laptop Chromebook: Alasan, Spesifikasi hingga Harga

Uzone.id — Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook masih terus diselidiki oleh pihak Kejaksaan Agung. Sebelumnya, Kejagung menemukan adanya dugaan korupsi dalam program laptop Chromebook yang menelan biaya hingga Rp9,9 triliun.
Pengadaan ini dilakukan pada tahun 2019 hingga 2022 dimana saat ini Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek).
Sebagai informasi, Kemendikbudristek melakukan pengadaan 1,1 juta unit laptop, modem 3G, dan proyektor untuk lebih dari 77 ribu sekolah selama periode 4 tahun.
Salah satu yang menjadi sorotan dari kasus ini adalah pemilihan laptop Chromebook sebagai perangkat pengadaan. Pemilihan Chromebook sendiri dari awal sudah menjadi pro dan kontra.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan Pustekom Kemendikbudristek pada 1.000 unit perangkat, terdapat beberapa kendala yang dialami dalam tahap ini. Salah satu masalahnya adalah laptop yang hanya bisa digunakan apabila terhubung ke jaringan internet. Padahal, kondisi jaringan internet di Indonesia masih belum sepenuhnya merata.
Apa alasan Mendikbudristek pilih Chromebook dibanding laptop lainnya?
Dari acara konferensi pers yang dilakukan Selasa, (10/06), Nadiem mengungkap alasan kenapa dirinya memiliki laptop berbasis sistem operasi Chromebook. Salah satunya karena hasil kajian yang dilakukan secara internal.
“Kajian ini benar-benar menunjukkan kenapa ada keunggulan dari aspek chromebook,” katanya
Keunggulan dari laptop Chromebook ini salah satunya adalah harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan laptop lain yang memiliki spesifikasi yang sama. Harganya diklaim bisa 10 hingga 30 persen lebih murah dari laptop lain.
Selain itu, Nadiem juga menjelaskan kalau sistem operasi di Chromebook (Chrome OS) tidak dipungut biaya alias gratis.
Ada juga fitur kontrol yang diklaim berguna dalam penggunaannya, yaitu menghindarkan penyalahgunaan laptop untuk mengakses situs judi online dan pornografi.
Alasan lainnya adalah, seluruh fungsi tambahan yang tersedia di Chromebook tidak dipungut biaya lagi sehingga kementerian tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Terakhir, Nadiem menyebut kalau laptop chromebook tersebut adalah dapat diakses secara offline atau luring, walaupun aksesnya hanya terbatas.
Spesifikasi dan harga laptop Chromebook
Spesifikasi laptop ini sebenarnya sudah sempat 'digoreng' netizen pada tahun 2021 lalu. Laptop yang dimaksud dalam kasus ini disebut memiliki spesifikasi berikut:
- Memori penyimpanan 32 GB
- RAM 4 GB
- Sistem operasi Chrome OS
- Layar 11 Inch
- Harga sekitar Rp10 juta per unit
Terkait harganya, Nadiem Makarim menjelaskan seluruh transaksi pembelian laptop berasal dari e-katalog milik Lembaga Kajian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Kala itu, Kemendikbudristek memilih laptop Chromebook dengan harga paling terjangkau di e-katalog tersebut dengan rentang harga sekitar Rp6-7 juta per unit. Nah, harga yang jadi dibeli oleh kementerian disebut sekitar Rp5 jutaan per laptopnya.
Gak cuma laptop, pengadaan ini juga meliputi perangkat lainnya meliputi wireless router, proyektor, konektor type C ke HDMI dan VGA, printer, scanner, dan layar proyektor, dengan nilai proyek keseluruhan ditaksir mencapai Rp17,42 triliun hingga 2024.
Pengadaan laptop ini sebelumnya tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021 yang ditandatangani oleh Nadiem Makarim dengan anggaran hampir Rp10 triliun, yang terdiri dari Rp3,58 triliun dari APBN Kemendikbudristek 2020–2022 dan Rp6,39 triliun dari Dana Alokasi Khusus/DAK.