Automotive

Honda Berharap Opsen Pajak Ditunda Sampai Akhir Tahun 2025

Brian Priambudi
Honda Berharap  Opsen Pajak Ditunda Sampai Akhir Tahun 2025

Uzone.id - PT Astra Honda Motor (AHM) mengungkapkan penjualan sepeda motor mereka selama 2 bulan pertama tahun 2025 ini. Dari hasil yang diperoleh, ternyata insentif dari opsen berhasil membuat penjualan industri motor di Tanah Air menjadi stabil.

Thomas Wijaya selaku Vice President Director AHM mengungkapkan pihaknya berhasil menjual motor pada Januari dan Februari 2025 antara 850.000 hingga 860.000 unit.

"Selama dua bulan ini relatif stabil dibandingkan dengan dua bulan tahun lalu, kurang lebih kita 850.000 sampai 860.000 unit selama dua bulan untuk AHM," ujar Thomas di Jakarta, Kamis (6/3).

Thomas pun berharap angka penjualan motor Honda ini bisa meningkat menjelang libur Lebaran 2025 nanti.





Sementara itu, perolehan yang diraihnya di dua bulan pertama tahun 2025 ini dikarenakan penundaan opsen pajak dan PPN 12 persen khusus sepeda motor. Menurut Thomas jika kebijakan tersebut diterapkan, banderol motor bisa meningkat kisaran Rp400 ribu hingga Rp1 jutaan per unit yang akan mempengaruhi penjualan industri.



"Jadi di kuartal kesatu ini PPN 12 persen dan pajak opsen itu kita alhamdulillah tidak berlaku bagi konsumen sepeda motor. Jadi ini salah satu juga yang sangat membantu, dengan adanya insentif atau subsidi opsen dari masing-masing pemerintah daerah, bahkan tidak ada kenaikan pajak atau STNK," ungkapnya.

Thomas pun berharap, penundaan opsen pajak ini bisa berlangsung hingga akhir tahun. Dengan demikian, daya beli masyarakat bisa tetap terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi.



Perlu diketahui, beberapa daerah memang tengah memberikan relaksasi opsen pajak dalam waktu 3 bulan hingga 6 bulan ke depan. Setelah kurun waktu tersebut, pemerintah daerah akan melakukan evaluasi untuk penerapan opsen pajak ke depannya.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan motor di tahun 2025 ini bisa mencapai 6,4 juta hingga 6,7 juta unit. Target ini diambil berdasarkan capaian tahun 2024 yang mampu menjual sebanyak 6,3 juta unit motor.

Namun AISI memprediksi, jika opsen pajak berlaku sepenuhnya, maka bisa membuat penjualan motor anjlok hingga 20 persen.