Hasil Investigasi KNKT Soal BYD Seal Berasap, Karena Tikus?

Uzone.id - Pertengahan Mei silam publik dikejutkan dengan sebuah kejadian BYD Seal mengeluarkan asap tebal dari dalam kabinnya. BYD Indonesia pun langsung menggelar investgasi untuk mengetahui penyebabnya.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun turun tangan untuk melakukan investigasi dan setelah sekian lama, akhirnya hasil pihak BYD Indonesia angkat bicara mengenai hasil penyelidikan tersebut.
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan mengatakan bahwa masalah tersebut terjadi di bagian low voltage battery. Di bagian tersebut ada gigitan binatang pengerat.
“Saya informasikan lagi bahwa kita telah melakukan investigasi bersama dengan KNKT. Dan saat itu kita juga sudah mengeluarkan hasil dari investigasinya. Bahwa ini adalah kondisi yang diakibatkan faktor eksternal. Bisa saja berupa gigitan hewan pengerat,” kata Luther di Jakarta.
Luther merinci bahwa masalah ada di seputar baterai 12 volt yang fungsinya untuk memasok kelistrikan seperti lampu ataupun semua instrumen yang ada pada mobil.
Fungsi baterai ini mirip seperti aki pada mobil konvensional. Dan pada Seal, baterai yang digunakan sudah menggunakan tipe lithium Iron phosphate (LFP) seperti yang digunakan baterai utamanya.
Jadi bukan baterai konvensional seperti yang digunakan sebagian mobil EV. Hanya saja Luther belum bersedia merinci lebih detail bagian mana dari baterai low voltage yang mengalami dampak dari gigitan binatang yang diperkirakan adalah tikus ini.
“Saat ini status tinggal menunggu proses selanjutnya dari KNKT dan finalisasi investigasi resmi bersama, Namun yang paling penting dari sisi customer juga kita sudah lakukan penjelasan yang comprehensive dan yang bersangkutan sudah menerima dengan baik hasil investigasi tersebut,” pungkasnya.
Kasus gigitan tikus pada bagian atau kabel mobil listrik sebenarnya sudah menjadi masalah klasik yang juga terjadi pada mobil konvensional.
Bahkan punya potensi untuk rusak karena gigitan tikus (atau binatang pengerat lainnya) sama besarnya dengan mobil konvensional.
Tikus dan hewan pengerat lainnya tertarik pada mobil listrik karena beberapa alasan, yakni mobil listrik punya bagian ramah lingkungan yang bisa dimakan oleh mereka.
Selain itu mobil menjadi lingkungan yang nyaman dan hangat serta mampu menjadi tempat berlindung.