Digilife

Gelombang PHK TikTok, Karyawan Asia dan Eropa Dipangkas

Vina Insyani
Gelombang PHK TikTok,  Karyawan Asia dan Eropa Dipangkas

Uzone.id — Menyusul raksasa teknologi lainnya, TikTok dilaporkan telah memangkas sejumlah karyawan mereka di beberapa negara. Diketahui, pemangkasan ini berdampak pada karyawan Asia Pasifik (termasuk Singapura), Eropa dan Amerika Serikat.

Pemangkasan ini pertama kali diumumkan pekan lalu, dimana di Singapura, karyawan yang berada di bawah divisi Trust and Safety terkena dampaknya. Selain itu, perusahaan juga memangkas tim back-end secara global untuk menyelaraskan operasional dengan rencana pertumbuhan jangka panjang.

Dalam surat pemberitahuan kepada karyawan yang terdampak, TikTok mengaku perusahaan melakukan reorganisasi internal.



“Efisiensi tim trust and safety dilakukan setelah melalui pertimbangan yang matang selama berbulan-bulan. Langkah ini dilakukan demi efisiensi operasional dan agar lebih selaras dengan kebutuhan bisnis perusahaan,” kata TikTok dalam email tersebut, mengutip dari The Straits Times, Rabu, (26/02).

Beberapa karyawan yang menerima email tersebut masih diberi waktu untuk bekerja namun beberapa karyawan langsung diputus aksesnya satu jam setelah diberitahu melalui email.

"Gelombang PHK ini berdampak pada berbagai departemen di seluruh bagian kepercayaan dan keamanan, termasuk beberapa individu yang sangat cerdas dan bersemangat yang telah saya kenal,” kata Eric Tan, manajer produk trust and safety TiKTok dalam LinkedIn-nya.



Di ketahui, TikTok saat ini memiliki lebih dari 40 ribu karyawan di seluruh dunia yang berada di bawah divisi trust and safety. Jumlah tersebut disampaikan CEO TikTok ketika dirinya menghadapi sidang soal keamanan anak-anak di platform mereka.

Putaran PHK di TikTok menambah rangkaian perusahaan yang melakukan PHK di awal tahun 2025. Sebelumnya, ada Meta yang resmi memangkas 4.000 karyawannya dan Google yang meminta karyawan untuk resign secara manual alih-alih memangkas mereka.