Startup

Gelombang PHK: Intel hingga Bumble Pangkas Karyawan

Aisyah Banowati
Gelombang PHK: Intel hingga Bumble Pangkas Karyawan

Uzone.idIntel mulai melakukan pemangkasan karyawan di California. Dua bulan sebelumnya, CEO Lip-Bu Tan telah memperingati karyawan Intel tentang kemungkinan PHK sebagai respons terhadap penurunan penjualan dan prospek pendapatan yang suram.

Lip-Bu Tan mengatakan bahwa pengurangan staf memang tidak dapat dihindari. Perusahaan akan memberhentikan sebanyak 15 persen sampai 20 persen dari jumlah staf secara keseluruhan. 

Kini, peringatan tersebut telah benar-benar menjadi kenyataan. Sebanyak 107 karyawan yang bekerja di kantor pusat Intel di Santa Clara akan diberhentikan. PHK tersebut dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 15 Juli 2025. 




Karyawan yang terkena dampak telah diberi pemberitahuan 60 hari atau pemberitahuan yang lebih pendek selama empat minggu, disertai dengan sembilan minggu kompensasi dan tunjangan.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pemangkasan biaya dan restrukturisasi perusahaan. Pemutusan kontrak kerja ini bukan hanya menyasar jajaran staf. Bahkan, perusahaan tak ragu untuk memberhentikan insinyur dan arsitek desain chip.

Selain itu, dilaporkan bahwa perusahaan juga telah menutup bisnis otomotif mereka. Meski demikian, Intel mengatakan bahwa perusahaan akan tetap memenuhi komitmen mereka kepada pelanggan meski memberhentikan sebagian besar karyawan yang bekerja di grup otomotif Intel.



Selain Intel, aplikasi kencan Bumble juga jadi salah satu perusahaan yang akan memberhentikan karyawannya. Bumble mengumumkan bahwa mereka akan memutus hubungan kerja dengan 30 persen karyawannya.

Mirip seperti Intel, Bumble mengatakan bahwa pemutusan hubungan tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menata ulang struktur operasionalnya agar lebih fokus mencapai target utama.

Bumble mengatakan bahwa mereka akan menanggung biaya non-berulang sekitar  $13 juta hingga $18 juta (Rp211,06 miliar sampai Rp292,23 miliar) terutama terkait pesangon, tunjangan, dan biaya terkait bagi karyawan yang diPHK pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2025.

Dari hasil pemangkasan ini, Bumble akan menghemat—setidaknya—$40 juta atau setara dengan Rp656 miliar per tahun. Rencananya, uang tersebut akan digunakan Bumble untuk berinvestasi pada pengembangan produk dan teknologi.

Dan, Intel maupun Bumble bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mulai melakukan pemangkasan pada karyawan mereka. Perusahaan jasa keuangan digital, Ally, memberhentikan sekitar 500 dari 11.000 karyawan mereka. 

Raksasa pengolah berita, CNN, juga dilaporkan memangkas sekitar 200 karyawan mereka. Pemangkasan tersebut menyasar posisi yang berfokus di televisi. Bahkan, perusahaan keamanan siber CrowdStrike yang berpusat di Texas juga melakukan pemangkasan sekitar 5 persen pekerja secara global.

Di bulan April lalu, Automatic yang merupakan perusahaan induk Tumblr dan WordPress, ikut mengumumkan bahwa mereka akan memangkas 16 persen stafnya secara global. Pemangkasan juga terjadi di perusahaan roket milik Jeff Bezos, Blue Origin, yang dilaporkan memberhentikan sekitar 10 persen karyawan mereka.

Dan masih banyak lainnya. Meskipun alasan pengurangan staff beragam, namun langkah-langkah ini dilakukan di tengah perubahan industri akibat teknologi. 

Melansir Business Insider, survei Forum Ekonomi Dunia mengungkapkan bahwa sekitar 41 persen perusahaan di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan mengurangi tenaga kerja mereka dalam lima tahun ke depan karena munculnya kecerdasan buatan (AI).