Digilife

Ganti Karyawan dengan AI, Microsoft Hemat Rp8 Triliun

Brian Priambudi
Ganti Karyawan dengan AI, Microsoft Hemat Rp8 Triliun

Uzone.id - Belum lama ini Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadai 9.000 karyawan. Dugaan kuat, perusahaan teknologi ini menggantikan karyawan-karyawan tersebut dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Jika dugaan ini benar, maka eksistensi manusia sebagai karyawan bisa semakin terancam.

Bahkan eksekutif Microsoft telah mengklaim perusahaannya telah menghemat ratusan juta dolar karena telah mengotomatisasi ribuan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.



Berdasarkan laporan Bloomberg, Chief Commercial Officer Microsoft Judson Althoff mengatakan dalam presentasi karyawan, mereka telah menghemat lebih dari 500 juta uSD atau setara Rp8 triliun.

Keuntungan itu didapat karena telah menggunakan AI sejak 2024 pada divisi call center saja, bayangkan jika beberapa divisi digantikan oleh AI.





Menariknya komentar Althoff ini mencuat hanya beberapa hari berselang setelah perusahaan melakukan PHK terhadap 9.000 pekerja. Dengan jumlah tersebut membuat PHK massal di Microsoft bertambah hingga 15.000 pekerja.

Bahkan Althoff membanggakan AI yang digunakan sekarang karena sudah bisa membantu dalam penjualan, layanan pelanggan, rekayasa software, bahkan komunikasi dengan pelanggan.

Meskipun penggunaan AI yang terakhir masih baru, namun Althoff meyakini telah menghasilkan jutaan dolar dalam penjualan.



Sejauh ini, semuanya masih dugaan, artinya belum jelas apakah posisi yang benar-benar ditinggalkan oleh pekerja yang terkena PHK, benar-benar digantikan oleh AI.

Yang jelas, keuntungan Microsoft sangat baik dengan laba 26 miliar USD di kuartal pertama 2025. Kapitalisasi pasar Microsoft juga naik hingga 3,74 triliun USd, bersaing dengan Apple dan Nvidia.

Dengan keuntungan yang besar, Microsoft terindikasi akan banyak mengalirkan dana untuk riset AI lebih jauh. Seperti pada Januari lalu, perusahaan ini telah berinvestasi 80 miliar uSD dalam infrastruktur AI di 2025.