Fitur Apple Watch & AirPods Pro 2 Ini Akhirnya Hadir: Sleep Apnea & Hearing Test

Uzone.id – Setelah tertunda dalam waktu yang cukup lama, Apple akhirnya menghadirkan fitur kesehatan bagi pengguna Apple Watch dan AirPods Pro 2 di Indonesia, yakni Sleep Apnea dan Hearing Test per hari ini, Rabu (16/6).
Sleep Apnea sendiri adalah gangguan umum yang menyebabkan pernapasan terhenti sesaat ketika tidur, sehingga tubuh tidak memperoleh cukup oksigen. Kondisi ini dinilai layak disorot karena mempengaruhi lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia. Parahnya, seringkali tidak terdiagnosis.
Fitur Sleep Apnea yang masuk ke dalam gangguan pernapasan ini menjadi metrik inovatif baru dari Apple Watch yang memanfaatkan akselerometer untuk mendeteksi gerakan kecil di pergelangan tangan yang terkait dengan gangguan pada pola pernapasan normal selama tidur.
Gangguan pernapasan dapat dipengaruhi oleh alkohol, obat-obatan, posisi tidur, dan faktor lainnya. Pengguna dapat melihat metrik ‘Gangguan Pernapasan’ malam hari di aplikasi Kesehatan yang diklasifikasikan sebagai meningkat atau tidak meningkat dan dapat dilihat dalam periode satu bulan, enam bulan, atau satu tahun.
Setiap 30 hari, Apple Watch akan menganalisis data gangguan pernapasan dan memberi tahu pengguna jika metrik tersebut menunjukkan tanda-tanda apnea tidur sedang hingga parah yang konsisten.

Pengguna dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan diagnosis dan pengobatan.
“Kami antusias menghadirkan kemampuan kesehatan baru untuk kondisi serius yang mempengaruhi miliaran orang di seluruh dunia. Melalui Apple Watch, kami terus menawarkan kemampuan untuk mengungkap kondisi kesehatan penting dengan pemberitahuan apnea tidur baru,” ungkap Vice President of Health Apple, Sumbul Desai dalam keterangannya yang diterima Uzone.id.
Hearing Test
Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,5 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran. Penelitian juga mengidentifikasi hubungan antara gangguan pendengaran dan dampaknya terhadap kesehatan seseorang secara keseluruhan, termasuk demensia dan isolasi sosial.
Agar pengguna dapat lebih memahami kesehatan pendengaran mereka, Apple menghadirkan pengalaman menyeluruh yang berfokus pada pencegahan, kesadaran, dan bantuan.
Melalui studi penelitian publik virtual longitudinal yang bekerja sama dengan University of Michigan School of Public Health dan WHO, Apple Hearing Study, satu dari tiga orang sering terpapar kebisingan lingkungan keras yang dapat memengaruhi pendengaran mereka.
Contoh kasus yang umum adalah naik kereta bawah tanah saat bepergian, memotong rumput di rumah, menghadiri acara olahraga, dan banyak lagi.
Berangkat dari sini, Apple menghadirkan ‘Pengurangan Bunyi Keras’ (Adaptive Transparency) pada AirPods Pro 2. Eartip pada AirPods Pro membantu memberikan pengurangan kebisingan pasif, sementara chip H2 membantu secara aktif mengurangi kebisingan yang lebih keras pada 48.000 kali per detik.
Aktif secara default dalam mode Transparansi dan Audio Adaptif, ‘Pengurangan Bunyi Keras’ sangat membantu di berbagai suasana bising. Selain itu, dengan algoritma jangkauan dinamis tinggi multiband yang baru, suara keras saat acara seperti konser tetap terdengar lebih natural dan hidup.
Pengguna AirPods Pro 2 dapat mencoba Hearing Test ini melalui aplikasi Health > Test Your Hearing > Get Started. Dari sini nanti Apple akan mengetes beberapa suara untuk telinga kanan dan kiri, dan hasilnya akan langsung keluar.
“Fitur-fitur di AirPods Pro ini akan membawa manfaat bagi banyak orang dengan meningkatkan kesadaran seputar kesehatan pendengaran dan membantu individu melalui alat baru yang dapat disesuaikan agar tetap terhubung,” kata ujar Sarah Herrlinger, Senior Director of Global Accessibility Policy and Initiatives di Apple.