Automotive

Direksi Shell Mendadak Mundur, Ada Perombakan Manajemen?

Bagja Pratama
Direksi Shell Mendadak Mundur, Ada Perombakan Manajemen?

Uzone.id - Perusahaan energi global, Shell, mengumumkan Direktur Gas Terintegrasi dan Hulu, Zoe Yujnovich, akan mengundurkan diri pada akhir bulan ini.

Zoe mundur setelah lebih dari satu dekade bergabung dengan perusahaan. Sebagai penggantinya, Shell menunjuk Cederic Cremers sebagai Presiden Gas Terintegrasi dan Peter Costello sebagai Presiden Hulu. 



Perubahan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk merampingkan manajemen senior dan meningkatkan efisiensi operasional.

CEO Shell, Wael Sawan, mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir, perusahaan telah mencatat kemajuan signifikan dalam membangun stabilitas, meningkatkan kinerja, serta menyederhanakan bisnis.

"Ke depan, kami akan mengurangi bagian struktur kepemimpinan tertinggi kami, yang bisa mencerminkan tiga bidang utama nilai bisnis - Gas Terpadu; Hulu; serta Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi, sekaligus meningkatkan peran Perdagangan dan Pasokan," ujar Wael Sawan dikutip dari Reuters.

Pada 2023, Shell meluncurkan tinjauan strategis untuk memangkas biaya dan memprioritaskan kegiatan dengan pengembalian investasi tertinggi.

Salah satu langkahnya adalah memisahkan Shell Energy—divisi yang mencakup energi terbarukan, pembangkit listrik, dan pasokan pelanggan—menjadi unit pembangkit listrik dan perdagangan yang terpisah.



Perusahaan juga berencana mengintegrasikan direktorat Proyek dan Teknologi ke dalam lini bisnisnya pada paruh pertama 2026.

Selain itu, mulai 1 April 2024, para pemimpin komite eksekutif Shell akan menggunakan gelar "Presiden", menggantikan gelar sebelumnya, "Direktur".