Gadget

Dilema Poco F7: Spek 'Dewa' yang Terhambat Masalah Overheat

Muhammad Faisal Hadi Putra
Dilema Poco F7: Spek 'Dewa' yang Terhambat Masalah Overheat

Uzone.id - Hadirnya Poco F7 di Indonesia langsung disambut ramai, terutama oleh ‘kaum mendang-mending’ yang maunya ponsel kencang di harga yang lebih terjangkau. Memang menarik, karena Poco F7 dibanderol dengan harga kurang dari Rp6 juta dan sudah ditenagai prosesor Snapdragon 8s Gen 4. 

Kami sendiri sudah menggunakan langsung Poco F7. Kencang? Memang, tapi dari beberapa pengujian kami, ada sejumlah catatan yang harus kalian tau. 

Mari bicara soal kelebihan Poco F7 terlebih dahulu. Seperti yang kami bilang, ponsel ini punya performa yang kencang, ‘rata kanan’ untuk sebuah ponsel harga Rp5,9 jutaan. Ya bayangin aja, Snapdragon 8s Gen 4 yang punya clock-speed tembus 3,2 GHz, RAM LPDDR5X 16 GB, dan memori UFS 4.1 512 GB. 


Sebagai bukti, berikut ini hasil benchmark yang telah kami lakukan:

  • AnTuTu v10: 2.061.916 poin
  • PCMark: 15.254 poin
  • Geekbench CPU: 2.064 poin (single-core) dan 6.444 poin (multi-core)
  • Geekbench GPU: 13.426 poin

Dari raihan benchmark-nya, jelas di sini kalau Poco F7 adalah smartphone harga Rp5 jutaan yang kencang performanya. Kapan lagi punya smartphone harga segini dengan skor AnTuTu tembus 2 juta poin?


Akan tetapi, kami merasakan kinerja yang naik-turun pada Poco F7, terutama saat suhu ponsel ini naik. Kelihatan pada PCMark, rata-rata pengujian berjalan pada 20-50 persen clock-speed CPU.


Dan sadarkah kalian kenapa kami tidak menampilkan perolehan di 3DMark Wild Life Stress Test maupun Extreme Stress Test? Karena ponsel ini selalu mengalami overheat pada looping 14-15, membuat aplikasi otomatis menutup, performa ponsel jeblok, sistem pun langsung patah-patah.


Inilah yang jadi kekurangan terbesar Poco F7 yang belum bisa menangani ganasnya Snapdragon 8s Gen 4.  



Setiap menguji dengan simulasi yang sangat menuntut, beberapa saat langsung keluar notifikasi ‘Device Overheated’, dan ponsel sama sekali tidak merespon ketika kami ingin membuka aplikasi atau game apapun. 


Suhunya berdasarkan aplikasi pun jauh di atas rata-rata, bisa tembus 50-53° Celcius. Otomatis, permukaan ponsel sangat panas yang membuatnya sama sekali tak ideal untuk dipegang.

Sungguh sangat disayangkan. Dan kami pun merasa, Poco menyadari kekurangan ini, sehingga memberikan pembaruan HyperOS 2.0.101.0.VOLIDXM untuk mengatasi isu overheat ini. Namun tetap saja, masalah tersebut tak bisa dihindari. 

Padahal, sisanya suguhkan pengalaman yang bagus


Sekali lagi, hal yang tadi kami jabarkan cukup disayangkan. Padahal, aspek lain dari Poco F7 membuat kami terpukau. 

Dari layar misalnya, ponsel ini usung panel AMOLED seluas 6,83 inci yang dikelilingi bezel yang tipis dan simetris. Desainnya flat, layarnya terang dan beresolusi tinggi.

Ya, layar Poco F7 kasih cakupan 12-bit warna dan mendukung refresh rate 120Hz. Layarnya juga punya tingkat kecerahan sampai 3.200 nits pada peak mode, serta dukung HDR10+ dan Dolby Vision juga.


Sebagai tambahan, Poco F7 sudah diberikan lapisan Gorilla Glass 7i. Dan sekarang, kalian aman pakai ponsel ini basah-basahan berkat rating IP68.

Bukan cuma layar, kemampuan baterainya juga bikin geleng-geleng kepala (dalam artian bagus). Baterai 6.500 mAh berjenis silicon-carbon ini mampu bertahan sampai 18 jam 16 menit pada pengujian tanpa henti di PCMark, itupun masih tersisa baterai 20 persen yang kasih beberapa jam tambahan.


Didukung fast charging 90W, baterainya dapat diisi penuh. hanya dalam waktu 40 menit. Ngecas sekitar setengah jam pun, kalian sudah dapetin baterai 90 persen.

Terkait OS, kami juga senang Poco F7 dapatkan HyperOS 2 berbasis Android 15 dengan segala fitur baru di dalamnya. Yang paling bikin kami tertarik, atau mungkin pengguna macOS kesengsem adalah, integrasi mulus antara Poco F7 dengan perangkat Mac.


Bayangin, dua ekosistem yang sama sekali berbeda, kini bisa terhubung satu sama lain. Asalkan perangkat Mac kalian terpasang Xiaomi Interconnectivity dan masuk menggunakan akun Xiaomi yang sama, Poco F7 kalian bisa dikontrol via Mac. 

Drag & drop file juga bisa, semuanya berlangsung cepat dan nirkabel. 

Selain itu, Poco F7 juga bawa serangkaian fitur AI, dari AI Writing, AI Interpreter, AI Subtitles, AI Speech Recognition, hingga AI Dynamic Wallpapers. Lengkap, dan kemampuan AI-nya cepat serta akurat. 


Meski, memang harus ada yang dikurangi, salah satu yang kami rasa ‘dikorting’ adalah kamera. 

Hanya ada konfigurasi ‘kamera standar’ pada Poco F7, berupa kamera utama 50 MP tanpa OIS, kamera ultrawide 8 MP, dan kamera selfie 20 MP. Cuma kamera utama saja yang dukung autofokus ya.

Kesimpulan


Secara keseluruhan, Poco F7 adalah ponsel dengan potensi luar biasa yang sayangnya terhambat oleh satu kelemahan fatal. Di satu sisi, ia menawarkan performa yang sangat kencang, layar yang memukau, dan daya tahan baterai istimewa yang sulit ditandingi di kelas harganya. 



Namun di sisi lain, masalah panas berlebih (overheat) yang parah saat penggunaan berat secara langsung mengurangi keunggulan utamanya tersebut, membuat performanya tidak stabil dan tidak ideal untuk sesi yang intensif. 

Oleh karena itu, Poco F7 menjadi pilihan yang sangat menarik bagi pengguna yang menginginkan fitur-fitur premium untuk penggunaan sehari-hari, tetapi menjadi pilihan yang cukup riskan bagi mereka yang mencari perangkat untuk performa puncak yang konsisten.