Digilife

Detik-Detik Jatuhnya India Air dari Tangkapan Flightradar24

Aisyah Banowati
Detik-Detik Jatuhnya India Air dari Tangkapan Flightradar24


Uzone.id -- Penerbangan Air India dari Ahmedabad ke London jatuh tak lama setelah lepas landas pada sore hari tanggal 12 Juni 2025. Kecelakaan yang menimpa pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India tersebut membawa 242 orang terjatuh. 

Dari jumlah keseluruhan penumpang, hanya ada satu penumpang yang berhasil selamat. Penumpang tersebut bernama Viswashkumar yang saat itu duduk di kursi 11A dekat dengan pintu darurat di sebelah kiri. 

Sebagai kompensasi, maskapai Air India memberikan kompensasi sebesar 85.000 poundsterling (sekitar Rp1,9 miliar) yang sudah dijanjikan oleh induk usaha Air India, serta tambahan kompensasi sebesar 21.000 poundsterling atau (sekitar Rp464 juta) untuk korban pesawat AI 171.




Jatuhnya pesawat yang ditenagai oleh dua mesin GEnx-1B ini kemudian menabrak asrama gedung BJ Medical College yang menjadi tempat tinggal para dokter residen. Peningkatan dalam jumlah korban pun tidak dapat dihindari. 

Sejauh ini, jumlah korban tewas tercatat ada 279 orang dengan jumlah korban resmi yang tidak akan diumumkan sampai proses identifikasi DNA selesai. Banyaknya jumlah korban akibat peristiwa ini menjadikan insiden Air India sebagai bencana pesawat paling mematikan di abad ke-21.

Sekretaris utama Perdana Menteri India, P K Mishra, dalam pernyataan resminya mengumumkan bahwa black box pesawat yang terdiri dari data penerbangan (flight data recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) telah ditemukan.

Kemudian, laporan mengenai investigasi kecelakaan akan dirilis dalam waktu tiga bulan. 




Detik-detik kecelakaan Air India ini berhasil terekam dalam Flightradar24—layanan yang menyediakan informasi penerbangan pesawat secara real-time di seluruh dunia. 

Penerbangan Air India AI171 yang dioperasikan oleh Boeing 787-8 dengan nomor registrasi VT-ANB (MSN 36279) berangkat dari Ahmedabad pada pukul 08:08:44 UTC (pukul 15:08:44 WIB). 

Pesawat tersebut mencapai ketinggian barometrik—ketinggian yang diukur berdasarkan tekanan atmosfer—maksimum yang tercatat yaitu 625 kaki pada pukul 08:08:46 UTC sebelum kehilangan ketinggian. Data terakhir yang diterima dari Air India oleh Flightradar24 terjadi pada pukul 08:08:51 UTC.

Melansir dari situs resmi Flightradar24, data ketinggian yang dilaporkan melalui ADS-B didasarkan pada tekanan barometrik yang tidak dikalibrasi di atas permukaan laut rata-rata, yang kemudian dilaporkan pada tekanan standar. 

Hal tersebut berarti bahwa ketinggian yang dikirim dari pesawat bukanlah ketinggian di atas permukaan tanah. Dengan mempertimbangkan tekanan udara dan ketinggian setempat, Flightradar24 telah menghitung ketinggian AI171 di atas permukaan tanah. 

Perhitungan tersebut menggunakan QNH (pengaturan tekanan lokal) sebesar 1001 hPa dan ketinggian bandara sebesar 189 kaki. 

Perhitungan tersebut tidak memperhitungkan suhu udara setempat dan nilai ketinggian ADS-B memiliki resolusi 25 kaki, oleh karena itu masih ada beberapa ketidakpastian. Nilai AGL ketinggian yang dihitung hanya boleh digunakan untuk tujuan informasi.