Govtech

Daur Ulang, AI, hingga EV: Langkah Hijau Xiaomi di 2024

Muhammad Faisal Hadi Putra
Daur Ulang, AI, hingga EV: Langkah Hijau Xiaomi di 2024

Uzone.id - Xiaomi Corporation merilis laporan Environmental, Social, and Governance (ESG) ketujuhnya untuk tahun 2024. Dalam laporannya, Xiaomi memaparkan berbagai capaian mereka dalam hal aksesibilitas teknologi, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta sistem reuse dan recycle.

Akhir tahun lalu, Xiaomi mengumumkan strategi barunya untuk pembangunan berkelanjutan berbasis core technology pada penyelenggaraan 29th Conference of the Parties to the UN Framework Convention on Climate Change (COP29). Acara tersebut berlangsung pada November 2024.

Tak tanggung-tanggung, sudah RMB24,1 miliar atau setara Rp55,21 triliun yang digelontorkan Xiaomi untuk investasi dalam bidang Research and Development (R&D), dimana jumlah paten yang diajukan secara global mencapai lebih dari 42.000.



Demi mendukung komitmen perusahaan yang kini berfokus pada elemen inklusivitas dan kesetaraan teknologi, serta pada strategi ekosistem ‘Human x Car x Home’ untuk menghadirkan gaya hidup cerdas dan berkelanjutan bagi konsumen, hampir setengah dari total karyawan Xiaomi merupakan tim R&D. 

Dan terhitung selama paruh pertama dekade 2020-an, Xiaomi memproyeksikan investasi kumulatif lebih dari RMB100 miliar atau setara Rp230 triliun hanya untuk riset dan pengembangan.

Sejumlah fasilitas inovatif sudah dioperasikan oleh Xiaomi pada tahun lalu, seperti Xiaomi Smart Factory dan EV Factory. Kedua fasilitas ini menggunakan teknologi internet industrial dan AI untuk mencapai produksi yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Xiaomi juga mengembangkan sendiri perangkat keras dan perangkat lunak, bersama dengan teknologi lainnya, untuk lini produksi, logistik otomatis, dan kontrol otomatisasi cloud-edge-device di Xiaomi Smart Factory. Sehingga, lini produksi pabrik Xiaomi memiliki tingkat otomatisasi sebesar 81 persen, yang jauh melampaui rata-rata industri.

Sediakan aksesibilitas teknologi

Pada tahun 2024, Xiaomi meningkatkan dukungan aksesibilitasnya. Untuk membantu kelompok pengguna dengan gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan disabilitas fisik, Xiaomi memperkenalkan fitur text extraction, real-time subtitles, dan gesture-motion control.

Sebagai contoh, Xiaomi menyempurnakan fitur TalkBack, sebuah fitur bantuan suara yang dirancang untuk pengguna tunanetra dan memiliki gangguan penglihatan. Fitur ini semakin mudah digunakan dengan Optical Character Recognition (OCR) dari subsistem AI dalam Xiaomi HyperOS. 

OCR memungkinkan pengenalan yang akurat dan narasi real-time dari teks dalam gambar, sehingga memberikan pengalaman membaca yang lebih lancar bagi pengguna dengan gangguan visual.

HyperOS 2, versi terbaru dari sistem operasi Xiaomi, telah mengintegrasikan fungsi real-time subtitle dari AI Assistant dengan Xiaomi Sound Recognition Function. Hasilnya adalah tingkat akurasi transkripsi yang tinggi, bahkan mencapai 93%. 



Xiaomi juga mengembangkan teknologi yang ramah bagi lansia. Pada tahun 2024, perusahaan bekerja sama dengan beberapa institusi untuk meluncurkan program ‘Showing Care for the Health and Safety of the Elderly and Promoting Elderly Friendly Retrofitting’ yang bertujuan untuk mengembangkan standar, produk, aplikasi, dan desain yang meningkatkan keselamatan lansia.

Rencana penggunaan energi terbarukan

Selain menetapkan target pengurangan Greenhouse Gas (GHG) untuk operasionalnya sendiri, Xiaomi juga mewajibkan supplier di rantai pasok smartphone untuk menetapkan target pengurangan GHG dan rencana penggunaan energi terbarukan. 

Pada tahun 2030, pemasok Xiaomi harus mencapai pengurangan karbon rata-rata tahunan tidak kurang dari 5 persen—dengan tahun 2024 sebagai tahun dasar dan tingkat penggunaan listrik terbarukan tidak kurang dari 25% persen. 

Sementara itu, pada tahun 2050, semua supplier di rantai pasok smartphone Xiaomi harus menggunakan 100% persen listrik dari sumber terbarukan

Xiaomi juga telah menyelesaikan pengukuran jejak karbon lifecycle untuk 18 produk representatif, yang terdiri dari 13 perangkat smartphone dan tablet, 1 perangkat wearable, dan 4 produk smart home appliances, pada akhir tahun 2024. Perusahaan juga bekerja sama dengan organisasi independen GHG terkait akuntansi dan sertifikasi untuk menetapkan proses penilaian jejak karbon untuk produk smartphone-nya.



Untuk merespons perubahan iklim, Xiaomi telah mengimplementasikan aksi nyata di seluruh operasional bisnis, termasuk pekerjaan kantor, produksi dan manufaktur, logistik dan transportasi, operasi toko, serta rantai pasokan. Tahun lalu, operasi bisnis Xiaomi telah memperoleh sertifikasi ISO 50001 Energy Management System dan lulus audit pengawasan tahunan.

Xiaomi juga mengandalkan transportasi laut dan kereta api sebagai alternatif untuk pengiriman udara. Pada tahun 2024, upaya ini berhasil mengurangi emisi karbon Xiaomi sebesar 3.378 ton.

Jalankan program daur ulang limbah elektronik

Xiaomi menjalankan program daur ulang limbah elektronik di seluruh dunia dan telah mengimplementasikan pendekatan daur ulang bertingkat yang mencakup trade-in, perbaikan (refurbishment), pembuangan perangkat dan suku cadang, serta pembelian internal prototipe

Perusahaan berencana untuk mendaur ulang total 38.000 ton limbah elektronik selama lima tahun, dari 2022 hingga 2026, dan telah mencapai 95,94 persen dari target ini pada akhir tahun 2024.

Lebih dari 1,3 juta perangkat bekas didaur ulang melalui program trade-in di China. Program trade-in juga telah dijalankan di sembilan negara lain, yang mana terdapat 23.353 pesanan telah diproses. 

Selain itu, Xiaomi memperluas bisnis refurbishment-nya untuk mencakup produk seperti laptop, proyektor, dan monitor. Tahun lalu, Xiaomi berhasil memperbaiki lebih dari 130.000 perangkat, meningkat 4,7 persen dibandingkan tahun 2023.

Xiaomi juga mengintegrasikan material daur ulang ke dalam desain dan produksi smartphone, smart EV, dan smart home appliances



Sebagai contoh, backdoor Xiaomi 14T versi Lemon Green menggunakan material berbasis bio yang berasal dari residu lemon, dengan setengah dari polyurethan. Aluminium daur ulang juga digunakan dalam rangka tengah die-cast Xiaomi 14T, serta aluminium, emas, dan tembaga daur ulang digunakan untuk memproduksi komponen akustiknya.

Xiaomi Smart Factory juga telah menetapkan sistem pengelolaan zero-waste-to-landfill, yang mengintegrasikan daur ulang dan pembuangan yang efisien untuk meminimalkan penggunaan tempat pembuangan akhir. 

Berdasarkan klaim perusahaan, pabrik ini mencapai tingkat pengalihan limbah (Waste Diversion Rate/WDR) sebesar 99,35 persen dan mendapatkan Sertifikat Zero Waste to Landfill Management System dari TÜV Rheinland dengan peringkat tertinggi global.

Ke depannya, perusahaan asal China itu akan terus berinovasi untuk menciptakan produk yang menarik, sambil memaksimalkan upayanya dalam pembangunan berkelanjutan.