Digilife

Bye E-Commerce ‘Murah’, Harga Temu dan Shein Naik Efek Tarif Trump

Vina Insyani
Bye E-Commerce ‘Murah’, Harga Temu dan Shein Naik Efek Tarif Trump

Uzone.id Temu dan Shein, dua e-commerce ‘murah meriah’ asal China ikut terkena dampak kenaikan tarif impor Donald Trump. Jika sebelumnya tarif China naik menjadi 125 persen, Trump kembali menaikkan tarif impor ini menjadi 245 persen pada Rabu, (16/04) waktu setempat.

Setelah Amazon ikut terkena imbas dan terancam kehilangan seller-sellernya, e-commerce murah meriah seperti Shein dan Temu juga harus menaikkan harga produk mereka agar tetap berjualan di Amerika Serikat.

Reuters, Kamis, (17/04) melaporkan bahwa Temu dan Shein akan menaikkan harga bagi para pelanggan di Amerika Serikat mulai minggu depan.

Dalam surat yang dikirim ke para pelanggan di AS minggu ini, kedua perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka akan menaikkan harga mulai tanggal 25 April, dan mendorong para pembeli untuk berbelanja "sekarang dengan harga sekarang".

"Akibat perubahan regulasi dan tarif perdagangan global baru-baru ini, biaya operasional kami meningkat. Untuk tetap menawarkan produk yang Anda sukai tanpa mengorbankan kualitas, kami akan melakukan penyesuaian harga mulai 25 April 2025," demikian pernyataan dari kedua perusahaan tersebut.





Gaun-gaun Shein saat ini dibanderol dengan harga antara USD9 hingga USD143 di situs webnya, sementara Temu menjualnya dengan harga antara USD3,89 hingga USDD330 secara online.

Harga ini kemungkinan akan melonjak beberapa kali lipat setelah Trump resmi menerapkan aturan tersebut pada tanggal 2 Mei mendatang.

Tak hanya menaikkan harga, Temu dan Shein juga akan memotong biaya iklan di Google demi menghemat uang mereka. Kabar ini disampaikan oleh South China Morning Post pada Kamis, (17/04).

“Temu telah mematikan semua iklan Google Shopping mereka di Amerika Serikat per tanggal 9 April,” kata Mike Ryan, kepala wawasan e-commerce di agensi periklanan online Smarter Ecommerce di LinkedIn. 





Pengurangan ini juga terjadi di platform Meta, termasuk Facebook, Instagram dan WhatsApp. Iklan Temu dilaporkan telah berkurang menjadi empat pada hari Rabu, menurut data yang dirilis oleh raksasa media sosial tersebut. 

Sayangnya, Meta tidak memberikan angka historis untuk perbandingan tersebut dan hanya menyebut kalau Temu sudah mengurangi iklan di platform mereka.

Imbas perang harga Trump dan China ini juga dirasakan oleh pabrik yang menjadi supplier Temu dan Shein. Beberapa pabrik di Panyu District menyebut bahwa pesanan lokal Shein sedang menurun saat ini. 

Mereka menyebut adanya upaya Shein untuk mendiversifikasi produksi ke Vietnam demi menghindari jumlah pajak yang tinggi. 

Salah satunya adalah Mr. Li yang sudah bekerja dengan Shein selama lima tahun. Mengutip ABC Net, ia mengatakan bahwa pesanan menurun hingga 50 persen karena lebih banyak pesanan yang pindah ke Vietnam.

"Dampaknya cukup jelas," katanya.





Sebelumnya, banyak penjual-penjual di Amazon turut khawatir terdampak kebijakan ini. Pasalnya, mereka banyak mendapatkan barang-barang dari China dan bekerja sama dengan perusahaan asal China.

Sama seperti Temu, kemungkinan besar seller dari China atau seller yang mendapat pasokan dari China harus menaikkan harga bagi konsumen AS atau ‘keluar’ dari pasar AS sepenuhnya.