Headline

BYD Atto 3 Mendadak Rem Sendiri di Tol, Nyaris Bikin Celaka

Trisno Heriyanto
BYD Atto 3 Mendadak Rem Sendiri di Tol, Nyaris Bikin Celaka


Uzone.id - Bayangkan sedang melaju santai di jalan tol, lalu tiba-tiba mobil kalian ngerem sendiri tanpa peringatan, tanpa sebab yang jelas. Bukan karena kalian injak pedal rem, bukan karena ada tabrakan di depan. 

Mobil berhenti mendadak di jalur cepat. Panik? Tentu. Marah? Lebih dari itu. Dan itulah yang dialami oleh seorang pemilik mobil listrik BYD Atto 3.

Kejadian ini terjadi saat pengemudi sedang berkendara di ruas Tol Cheras - Kajang, Malaysia, pada 1 Mei 2025. Tanpa aba-aba, mobil BYD Atto 3 miliknya melakukan pengereman darurat secara tiba-tiba dan menampilkan pesan Power System Failure di layar utama. Mesin langsung mati total, dan berbagai upaya untuk menghidupkannya kembali tidak berhasil.



Hal yang lebih menakutkan lagi, posisi mobil saat itu berada di jalur cepat. Kendaraan lain yang melaju dari belakang harus menghindar secara tiba-tiba. Untungnya, dalam waktu sekitar 10 menit, tim patroli jalan tol datang dan langsung memasang rambu pengaman.


Namun masalah tak berhenti di situ. Ketika mobil derek dari layanan asuransi tiba satu jam kemudian, kendaraan tetap tidak bisa dipindahkan karena roda-roda masih terkunci. Meski tuas transmisi sudah diatur ke posisi netral, sistem tetap tidak merespons. Solusinya? Mobil harus diangkat pakai wheel dollies agar bisa dinaikkan ke atas truk derek.





Setibanya di pusat layanan BYD Glenmarie pada pukul 19.00 waktu setempat, pemilik mobil tak bisa langsung mendapat bantuan karena bengkel sudah tutup. Keesokan harinya, proses servis sempat terhambat oleh keterlambatan teknisi. 

Setelah pemilik menegaskan bahwa ini adalah persoalan serius soal keselamatan, barulah teknisi memeriksa dan menemukan akar masalahnya yakni aki 12 volt sudah rusak dan harus diganti. Biayanya sekitar RM418 atau sekitar Rp1,4 juta.

Sialnya lagi, aki mobil yang digunakan mobil berusia 10 bulan itu sudah lepas masa garansi yang sejatinya berlaku selama 12 bulan. Usut punya usut, ternyata odometer kendaraan itu sudah lebih 20.000 KM yang membuat ketentuan garansinya hangus.

Dalam unggahan Facebook-nya, pemilik mobil menyatakan bahwa ia tidak bermaksud menjatuhkan brand tertentu, melainkan ingin menyuarakan pentingnya keselamatan kendaraan listrik bagi publik. Pihak BYD Sime Darby disebut sudah menghubungi pemilik untuk menindaklanjuti kasus ini.

Seperti dikutip Uzone.id dari SoyaCincau, Selasa (6/5), insiden ini menjadi catatan penting soal kesiapan layanan purna jual, terutama bagi brand yang sedang berkembang pesat di pasar EV.




Di Indonesia sendiri BYD Atto 3 sudah diperkenalkan sejak Januari 2024, bersamaan dengan model Dolphin dan Seal, menandai debut BYD di segmen kendaraan penumpang Tanah Air. Peluncuran ini menjadi sorotan karena BYD membawa teknologi Blade Battery yang diklaim lebih aman dan tahan lama.

Dalam waktu singkat, Atto 3 berhasil menarik perhatian konsumen Indonesia. Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2024, BYD mencatatkan penjualan sebanyak 15.429 unit mobil listrik di Indonesia, dengan Atto 3 menyumbang 3.291 unit di antaranya. Angka ini menempatkan Atto 3 sebagai salah satu SUV listrik terlaris di Indonesia pada tahun tersebut .

Dari segi spesifikasi, BYD Atto 3 hadir dalam dua varian: Advanced dan Superior. Varian Advanced dibekali baterai 49,92 kWh dengan jarak tempuh hingga 410 km, sementara varian Superior menggunakan baterai 60,48 kWh yang mampu menempuh hingga 480 km. Keduanya menggunakan motor listrik bertenaga 204 hp dan torsi 310 Nm, dengan akselerasi 0–100 km/jam dalam 7,3 detik untuk varian Superior .