Gadget

BlackBerry Diminta Comeback, Ribuan Netizen Teken Petisi

Muhammad Faisal Hadi Putra
BlackBerry Diminta Comeback, Ribuan Netizen Teken Petisi

Uzone.id - Ponsel BlackBerry memang sudah lama tidak diproduksi lagi, lantaran perusahaannya pun sudah fokus pada bisnis perangkat lunak, terutama di bidang keamanan siber dan Internet of Things (IoT). Meski begitu, masih banyak yang berharap HP BlackBerry bisa dijual kembali, terutama dari para Gen Z.

Belakangan, ponsel keluaran BlackBerry dibilang sangat keren. Netizen, kebanyakan di TikTok ramai-ramai bikin konten nostalgia menggunakan ponsel BlackBerry yang mereka beli atau diambil dari laci. 

“Aku baru saja membeli BlackBerry dari eBay karena aku bosan dengan iPhone. Aku muak sekali punya ‘superkomputer’ di saku belakangku, aku muak punya mesin yang menyedot waktu dan semua itu, aku sudah tidak tahan lagi,” kata salah seorang netizen di TikTok.

“Ponselku besar, bikin tangan sakit dan ini berlebihan. Aku kangen masa-masa punya ponsel yang fungsinya secukupnya saja. Waktu sekolah aku punya ponsel dengan keyboard, itu luar biasa dan aku kangen keyboard fisik,” lanjutnya kembali. 



Bukan cuma puluhan konten nostalgia BlackBerry saja yang diunggah di TikTok, tapi ada ribuan dengan tagar #BlackBerry yang diposting. Tau banyak orang rindu ponsel BlackBerry, Kevin Michaluk, pendiri CrackBerry pun meluncurkan petisi online bertajuk ‘Bring Back BlackBerry’. 

“BlackBerry kembali, semacam itu. Bukan karena perusahaan itu memproduksi ponsel baru lagi (padahal tidak), atau karena unit lama Bold dan Curve telah merangkak keluar dari gudang. Tapi karena Gen Z – ya, generasi TikTok – telah memutuskan bahwa ponsel BlackBerry itu keren,” tulisnya. 

“Mengapa? Karena kita semua tenggelam dalam screen time, karena doomscrolling telah menjadi olahraga, karena kita kecanduan ponsel kita, dan Gen Z, dari semua orang berkata cukup,” ucap Kevin. 


Ia mengatakan, ponsel keluaran BlackBerry yang dirancang dengan tombol fisik memberikan ‘kenikmatan’ dalam berkomunikasi, terlebih ponsel keluaran BlackBerry memang dirancang untuk komunikasi yang sebenarnya lebih baik untuk otak. 

“Jika ponsel BlackBerry kembali, apakah kalian menginginkannya? Bahkan tanpa nama saya, ribuan orang mulai menandatangani (petisi online),” ucap Kevin.

“Begini, saya rasa BlackBerry tidak akan kembali ke bisnis ponsel sendirian. Mereka telah keluar dari bisnis perangkat keras, menjual paten mereka, melepaskan orang-orang yang dulu membangun produk ini. Tapi tahukah kalian apa yang masih mereka miliki? Mereknya,” jelasnya.

Ia pun menyinggung beberapa ponsel mirip BlackBerry yang mulai bermunculan, seperti Zinwa yang memodifikasi ponsel BlackBerry model lama seperti tipe Classic dan Passport, dengan memasangkan sistem operasi Android yang lebih modern. 

Kemudian ada Unihertz yang merilis Titan 2 yang mirip BlackBerry Passport, serta proyek-proyek crowdfunding lainnya seperti SidePhone, keyPhone, dan Ikko yang turut meluncurkan ponsel pintar dengan keyboard QWERTY fisik. 



Bukan saja smartphone, tapi juga aksesori. Seperti Clicks, aksesori keyboard fisik yang bisa dipasangkan pada iPhone. Kevin yang juga pendiri dan presiden dari Clicks Technology, mengatakan bahwa aksesori tersebut sudah laku lebih dari 100 ribu unit.

Padahal, katanya, hampir separuh penggunanya tidak pernah menggunakan ponsel BlackBerry. Itu semua, kata Kevin, adalah sinyal akan adanya ketertarikan yang besar untuk BlackBerry.

"Jika Anda ingin melihatnya terjadi, tandatangani petisi. Tambahkan nama Anda. Tambahkan suara Anda. Beri tahu teman-teman Anda. Beri saya amunisi untuk pergi ke BlackBerry dan benar-benar menarik perhatian mereka serta membuat kesepakatan untuk hak lisensi ponsel," pungkasnya.