Gadget

Belajar dari Kasus Cengkareng, Ini Ciri HP Palsu di Toko Online

Muhammad Faisal Hadi Putra
Belajar dari Kasus Cengkareng, Ini Ciri HP Palsu di Toko Online

Uzone.id - Baru-baru ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil membongkar sebuah pabrik perakitan HP palsu di Cengkareng, Jakarta Barat. Tak main-main, mereka menyita 5.100 unit smartphone dan ribuan aksesori ilegal dari berbagai merek ternama dengan total nilai mencapai Rp17,6 miliar.

Yang paling mengkhawatirkan, semua barang palsu ini ternyata dipasarkan secara masif melalui berbagai e-commerce dan marketplace di Indonesia.

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat membeli smartphone. Sebab, para pelaku bisa merakit komponen dari HP rekondisi yang diimpor secara ilegal dari China, kemudian mengemasnya hingga terlihat seperti baru.

Ciri-ciri HP palsu, kata Budi, salah satunya adalah harga yang dipatok jauh lebih murah dari pasaran. 



"Dari harganya aja kan ini lebih murah, sangat murah, seharusnya curiga ya. Jangan juga masyarakat atau konsumen tertipu, apalagi kalau lewat online kadang tidak lihat fisiknya ya. Ini sebenarnya kalau dibuka, dibuka sampai dalam juga ketahuan. Ya, bekas-bekas tapi kalau dari luar nggak kelihatan," jelas Budi. 

Selain harga di bawah pasaran, dikutip dari berbagai sumber, ada tanda-tanda lain yang harus kalian waspadai sebelum membeli smartphone di toko online, agar tidak menjadi korban penipuan HP palsu. Berikut detailnya:

1. Deskripsi produk yang janggal


Penjual yang profesional biasanya memberikan deskripsi yang detail dan jelas. Sebaliknya, penjual HP palsu cenderung menggunakan deskripsi yang terlalu singkat, banyak salah ketik (typo), atau menggunakan kalimat yang terdengar aneh.

Perhatikan juga soal garansi, karena smartphone yang asli akan memiliki garansi resmi dari pabrikan yang memang beroperasi di Indonesia. Sedangkan HP yang ilegal, seringkali mencantumkan ‘Garansi Distributor’ atau ‘Garansi Internasional’ yang tidak jelas dan tidak bisa diklaim di service center resmi.

Ada baiknya untuk menanyakan prosedur klaim garansi kepada penjual, dan pastikan garansi tersebut bisa digunakan di service center resmi.



2. Reputasi toko dan ulasan yang mencurigakan


Jangan hanya fokus pada produk, tapi perhatikan juga tokonya. Lihat rating toko dan jumlah barang yang terjual. Kalau dimungkinkan, usahakan membeli smartphone melalui official store, authorized seller, atau setidaknya memiliki label Power Merchant atau Star Seller yang menandakan tingkat kepercayaan.

Baca juga ulasan dari pembeli lain, terutama ulasan negatifnya. Apakah ada keluhan tentang produk yang tidak original, cepat rusak, atau malah tidak ada sinyal.

3. Cek nomor IMEI begitu barang tiba


Ini adalah langkah pamungkas untuk memastikan keaslian sebuah smartphone yang kalian beli. Untuk cek IMEI, tekan saja *#06# pada menu panggilan telepon, dan nomor IMEI akan muncul. 

Lalu, buka situs resmi Kemenperin di imei.kemenperin.go.id, dan masukkan nomor IMEI tersebut ke kolom pengecekan. 



Jika situs Kemenperin menyatakan ‘IMEI terdaftar di database Kemenperin’, maka ponsel adalah produk resmi. Jika tidak terdaftar, dapat dipastikan itu adalah barang ilegal atau black market (BM) yang berisiko diblokir jaringannya.

Jadi, jangan mudah tergiur dengan iming-iming harga murah. Membeli HP dari penjual yang tidak jelas memiliki risiko besar, mulai dari kualitas buruk, tidak ada jaminan purnajual, hingga adanya risiko keamanan data pribadi.

Selalu utamakan membeli dari toko resmi atau penjual dengan reputasi yang sangat baik untuk mendapatkan ketenangan dan produk yang terjamin kualitasnya.