Telco

Antisipasi Trafik Naik 14 Persen, Indosat Optimalkan Jaringan Jawa-Sumatra

Aisyah Banowati
Antisipasi Trafik Naik 14 Persen, Indosat Optimalkan Jaringan Jawa-Sumatra

Uzone.id – Di bulan penuh berkah ini, Indosat Ooredoo Hutchison atau Indosat berupaya untuk terus memastikan agar dapat memberikan layanan yang stabil bagi penggunanya. Lebih dari sekedar penyedia layanan telekomunikasi, Indosat ingin menjadi jembatan silaturahmi yang melengkapi persaudaraan di momen Ramadhan dan Idul Fitri.

Untuk itu, Indosat menghadirkan inovasi terbaru lewat Unparalleled Network Services Guaranteed, sebuah jaringan yang telah terintegrasi dengan teknologi mutakhir agar setiap komunikasi berjalan lebih lancar dan lebih bermakna. 



Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah melalui Ekspedisi Jaringan Andal, yang memantau dan meningkatkan performa jaringan di berbagai titik strategis, khususnya di jalur mudik seperti Jakarta-Lampung-Palembang dan Jakarta-Yogyakarta-Malang.

“Ini adalah komitmen kami kepada semua 100 juta pelanggan kami, baik yang berada di kota maupun di desa. Kami ingin memastikan bahwa mereka selalu terhubung, dan mendapatkan pengalaman yang lancar di masa penting ini,” ungkap Vikram Sinha selaku President Director & CEO of Indosat Ooredoo Hutchison Indonesia.

Lewat Unparalleled Network Services, Indosat yakin dapat memberikan jaminan layanan jaringan yang tidak tertandingi. Sejak tahun lalu, Indosat telah menyiapkan serta menambahkan lebih dari 10.000 sites. 

Kemudian, ada penambahan dalam kekuatan AI. Kemampuan AI dimasukkan ke dalam jaringan Indonesia, termasuk perkeretaapian. Sekarang, pelanggan dapat terhubung dengan nyaman di mana pun dan kapan pun. 

“Kami menggunakan banyak alat yang membantu kami melakukan perencanaan. Dan, satu tahun terakhir, kami memperluas lebih dari 10.000 sites. Kami tumbuh dari kegiatan-kegiatan tersebut. Kami juga berfokus pada 3.000 KM jalan raya, 3.000 KM non-jalan raya, bahkan jalur kereta api sekitar 2.000 KM,” jelas Desmond Cheung, Director & Chief Technology Officer Indosat. 



Di sisi lain, dengan hadirnya AI ke dalam jaringan Indosat, apabila ada jaringan yang bermasalah, AI secara otomatis akan memberikan ‘alarm’ pemberitahuan sehingga para engineering dapat langsung memperbaiki.

“Kami mampu mencapai hyper-personalization, karena kami memiliki pabrik AI kami sendiri. Lintasata adalah pabrik AI kami,  tempat kami memiliki klaster dan peternakan GPU. Ketika kami melatih semua data kami, kami mampu memprediksi dengan lebih baik. AI membantu kita dalam hal efisiensi, AI juga membantu kita mengurangi churn dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan kita," ungkap  Vikram Sinha.

Untuk memastikan kelancaran jaringan selama Ramadan dan Idul Fitri, Indosat turut mengadakan ekspedisi ke dua daerah, yakni Malang dan Palembang yang diberangkatkan pada, Selasa (11/3). Ekspedisi ini dilakukan untuk menguji apakah jaringan Indosat masih kuat dan stabil selama lonjakan trafik komunikasi.

Antisipasi lonjakan trafik dan optimalisasi jaringan

Indosat memproyeksikan lonjakan trafik data nasional tertinggi harian selama Ramadan mencapai 14,6 persen dibandingkan rata-rata trafik harian, dengan puncaknya terjadi menjelang Idulfitri.

Untuk mengantisipasi lonjakan ini, dari sisi kesiapan infrastruktur jaringan, Indosat meningkatkan kapasitas jaringan melalui optimalisasi BTS (Base Transceiver Station), MBTS (Mobile Base Transceiver Station), serta pemantauan trafik secara real-time.

Optimalisasi ini mencakup 632 titik keramaian (Point of Interest/POI), 68 rute strategis, 29 jalur tol, 30 jalur non-tol, dan 9 jalur kereta api. Beberapa kota diprediksi akan mengalami lonjakan trafik data di masing-masing wilayah, seperti Bogor, Tasikmalaya, Sukabumi dan  kawasan Jakarta Raya lainnya.

Sementara di wilayah Jawa, kenaikan trafik diprediksi  terjadi di Purwokerto, Madiun, dan Pati. Untuk wilayah Sumatera, yakni di Metro-Kota Bumi, Baturaja, dan Padang. Sedangkan di wilayah Kalisumapa berlokasi di Bone, Gowa, dan Parepare.

Untuk mendukung komunikasi pelanggan, dilakukan peningkatan jaringan dengan
menambah kapasitas di 9.600 BTS dan 800 jaringan transport. Selain itu, cakupan diperluas melalui penambahan 1.500 BTS baru dan 53 Mobile BTS.

Stabilitas operasional juga disiapkan dengan 1.100 Mobile Genset dan 3.000 teknisi siaga di seluruh Indonesia