Digilife

AI Bakal Masuk Mata Pelajaran SD-SMA, Google Siap Kolaborasi

Vina Insyani
AI Bakal Masuk Mata Pelajaran SD-SMA, Google Siap Kolaborasi

Uzone.id — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti menyatakan bahwa kurikulum AI dan Coding yang akan masuk ke ajaran SD, SMP dan SMA masih dalam tahap harmonisasi bersama dengan berbagai pihak terkait.

Ditemui usai acara Gemini Academy, Selasa, (07/05), Abdul Mu’ti menyebut bahwa naskah akademik Kurikulum AI dan Coding ini sudah selesai disusun.

“Sekarang sedang dalam proses untuk penerbitan peraturan menterinya, jadi sekarang rancangan peraturan menteri tentang pembelajaran Coding dan AI itu masih dalam proses harmonisasi dengan kementerian hukum dan kementerian terkait yang lainnya,” kata Abdul Mu’ti kepada awak media.

Melanjutkan rencana Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang ingin menerapkan kurikulum ini di ajaran baru, Abdul menjelaskan bahwa nantinya dua mata pelajaran ini akan tersedia dalam bentuk mata pelajaran pilihan.

“Saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa untuk tahun 2025-2026, AI dan Coding ini masih menjadi mata pelajaran pilihan, bukan mata pelajaran yang wajib,” katanya.



Penyusunan kurikulum AI dan Coding nantinya akan menggandeng banyak pihak. Namun, Mu’ti tidak menyebut secara spesifik pihak mana yang akan menjadi partner mereka.

“Bisa dengan banyak pihak, karena penyedia Coding itu kan sangat banyak di masyarakat, dan kita sudah ada kerjasama dengan beberapa pihak untuk bagaimana agar pembelajaran Coding ini dapat terlaksana,” ujarnya.

Sementara sebagai salah satu perusahaan teknologi yang juga memiliki produk AI, Google mengatakan pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah seandainya Kementerian Pendidikan membutuhkan masukan soal kurikulum ini.

“Jadi sebenarnya kami siap untuk kolaborasi tentunya sinergi dengan pemerintah, Kemendikdasmen, seandainya ada kurikulum yang ingin kemudian mendapatkan masukan-masukan dari Google,” kata Danny Ardianto, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Asia Tenggara.



Danny melanjutkan bahwa kesiapan ini tak lepas dari model AI yang mereka miliki saat ini, dimana Google memiliki model AI yang cocok untuk semua kalangan.

“Salah satunya ke guru, kemudian Gemini itu juga banyak untuk level-levelnya juga, sesuai kelompok umur juga,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming menjelaskan bahwa pelajaran berisi kecerdasan buatan (AI) akan mulai diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia, mulai dari SD, SMP hingga SMK.

“Nanti di tahun ajaran baru kita mulai memasukkan kurikulum AI, pelajaran AI di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK,” ujar Gibran, seperti dikutip pada Minggu, 4 Mei 2025. 

Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintahan saat ini yang ingin memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadi kunci untuk menghadapi tantangan di masa depan.