Uzone.id - Fenomena menjalankan dua bulan ramadhan dalam tahun yang sama diperkirakan akan terjadi pada 2030 mendatang, terakhir kali fenomena ini terjadi adalah pada tahun 1997 silam.

Anggota Federasi Arab Ilmu Antariksa dan Astronomi, Ibrahim Al Jarwan dalam Gulf News yang dikutip dari Liputan6.com, Selasa (04/05), mengatakan jika kalender Islam yang terpaku pada tahun ‘bulan’ atau Qamariyah secara konsisten bergerak sekitar sebelas hari lebih pendek dari tahun matahari atau Hijriah.

Setiap tahunnya, ramadhan mundur sekitar sepuluh atau sebelas hari dari tanggal sebelumnya, tergantung pada penampakan hilal bulan. Kalender Islam sendiri sulit untuk diprediksi, dibutuhkan pihak atau komite berwenang untuk membuat penampakan bulan sabit yang sebenarnya agar bisa menentukan awal setiap bulannya.

Tahun 2030 mendatang umat muslim akan menyaksikan bulan Ramadhan yang penuh berkah sebanyak dua kali. Yang pertama, Ramadhan akan dimulai pada 5 Januari 2030 untuk tahun Hijriah 1451, kemudian bulan Ramadhan kedua akan dimulai pada 26 Desember 2030 untuk tahun Hijriah 1452, kata Al Jarwan.

Kalender hijriah berisi 354 hari, lebih sedikit dari kalender Gregorian dan ada kalanya sistem dari dua kalender ini akan datang pada lingkaran penuh dan mengulangi sistemnya sendiri.

Fenomena ini membutuhkan waktu hingga 33 tahun untuk tahun Hijriah melewati tahun Gregorian secara penuh, fenomena ini akan kembali terulang pada tahun 2063 mendatang.