Digilife

12 Raksasa Teknologi AS Bikin Data Center di Indonesia, Apa Saja?

Vina Insyani
12 Raksasa Teknologi AS Bikin Data Center di Indonesia, Apa Saja?

Uzone.id — Pembangunan data center di Indonesia terus dilakukan di tengah perkembangan teknologi yang semakin masif. Selain itu, Indonesia juga membidik posisi sebagai pemimpin teknologi di ASEAN sehingga pemerintah secara aktif terus membidik raksasa teknologi untuk berinvestasi di Tanah Air.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkap bahwa sampai saat ini, sudah ada lebih dari 12 perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang sudah membangun data center di Indonesia.



“Sudah ada 12 perusahaan AS yang mendirikan data center di Indonesia,” katanya dalam keterangannya, dikutip Senin, (28/07). 

Airlangga menyebut bahwa dengan banyaknya perusahaan AS yang membangun data center di Indonesia membuktikan bahwa perusahaan AS ini sudah mematuhi regulasi yang diminta oleh Indonesia.

Hal ini pun berkaitan dengan transfer data pribadi warga Indonesia ke wilayah Amerika Serikat yang menjadi bagian dari kesepakatan AS dan Indonesia.

12 perusahaan teknologi AS yang sudah membangun data center di Indonesia, antara lain:

  1. AWS (Amazon Web Services) di Jawa Barat (fisik)
  2. Microsoft di Jawa Barat (fisik)
  3. Google Cloud di Jakarta (kolokasi dengan DCI)
  4. Equinix di Jakarta (fisik dan kolokasi)
  5. EdgeConneX di Jawa Barat (fisik)
  6. Oracle di Batam (masih dalam rencana dan kolokasi dengan DayOne)
  7. Digital Reality di Jakarta (kolokasi dengan BDIA)
  8. WowRack di Jakarta dan Surabaya (fisik)
  9. CloudFlare di Jakarta, Denpasar dan Yogyakarta (fisik)
  10. Akamai di Jakarta (fisik)
  11. Braze di Jakarta (fisik dan kerjasama dengan AWS)
  12. Anaplan Unlimited di Jakarta (fisik dan kerjasama dengan AWS).

Kesepakatan antara AS dan Indonesia juga menyebutkan komitmen AS untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya melalui perusahaan-perusahaan teknologi. 



Investasi tersebut berupa pembangunan fasilitas CCS senilai USD10 miliar dengan ExxonMobil, pusat data di Batam senilai USD6,5 miliar dengan Oracle, infrastruktur cloud dan AI senilai USD1,7 miliar dengan Microsoft, pengembangan AI dan cloud di Indonesia senilai USD5 miliar dengan Amazon, hingga fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia senilai Rp178 miliar dengan General Electric (GE) Healthcare.