Digilife

100 Drone Canggih Iran Serang Balik Israel, Ada Shahed-136

Muhammad Faisal Hadi Putra
100 Drone Canggih Iran Serang Balik Israel, Ada Shahed-136

Uzone.id - Iran meluncurkan 100 drone militer ke Israel pada Jumat (13/6), setelah beberapa lokasi strategisnya, termasuk fasilitas nuklir diserang. Dari keterangan Duta Besar Iran untuk PBB, 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka dalam serangan Israel, dimana sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

Ditegaskan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, Israel akan menerima hukuman berat atas serangan tersebut.

“Kami tidak akan membiarkan mereka lolos dengan aman dari kejahatan besar yang telah mereka lakukan,” katanya, dalam sebuah pesan yang direkam, dikutip dari AP.



Di antara 100 drone yang diluncurkan militer Iran, ada model drone canggih yang ikut dikerahkan, salah satunya Shahed-136. Melansir The Defense Post, Shahed-136 memiliki kecepatan hingga 220 km/jam dengan jangkauan terbang hingga 2.500 km. 

Pesawat nirawak atau UAV ini dirancang sebagai ‘drone kamikaze’ yang membawa hulu ledak seberat 20 sampai 50 kg, dan bisa menyerang target yang telah diprogram sebelumnya. 

Drone Shahed-136 (Foto: AFP)
Drone Shahed-136 (Foto: AFP)

Drone ini dirancang dengan sayap yang lurus, badan pesawat yang cukup ramping, dengan mesin piston kecil di belakang, serta dapat terbang pada ketinggian yang rendah. Hal ini membuatnya dapat menghindari pantauan radar dari infrastruktur di darat atau senjata udara lainnya.

Shahed-136 juga memiliki biaya produksi yang murah, memungkinkan Iran memproduksinya dalam skala yang besar.

Drone ini juga tak dibekali peralatan navigasi yang canggih. Kendati begitu, Iran membenamkan GPS internal dengan akurasi tinggi untuk menghantam target yang statis. 



Tampaknya, dengan mengerahkan banyak drone bersamaan, Iran tidak hanya menargetkan kerusakan fisik, tapi juga membanjiri dan membingungkan sistem pertahanan udara berlapis Israel, seperti Iron Dome. Sebab, serangan masif dari berbagai arah menjadi ‘ujian terberat’ bagi sistem pertahanan udara manapun di dunia.